Mantan Direktur Garuda Indonesia Divonis 8 Tahun Penjara
Terbaru

Mantan Direktur Garuda Indonesia Divonis 8 Tahun Penjara

Atas vonis tersebut, Hadinoto Soedigno menyatakan pikir-pikir selama 7 hari, sedangkan JPU KPK langsung menyatakan banding.

Oleh:
M. Agus Yozami
Bacaan 5 Menit

Sedangkan hal yang meringankan, majelis hakim menilai Hadinoto belum pernah dihukum dalam perkara lain dan bersikap sopan dalam persidangan.

Dalam dakwaan pertama, Hadinoto Soedigno bersama-sama dengan Emirsyah Satar dan Capt Agus Wahjudo dinilai terbukti menerima hadiah berupa uang sebesar 2.302.974,08 dolar AS dan 477.540 euro atau setara 3.771.637,58 dolar Singapura serta pembayaran makan malam dan biaya penginapan senilai Rp34.812.261 dan sewa pesawat pribadi senilai 4.200 dolar AS.

Suap itu berasal dari Airbus S.A.S, Roll-Royce Plc, dan Avions de Transport Régional (ATR) melalui intermediary Connaught International Pte Ltd dan PT Ardhyaparamita Ayuprakarsa milik Soetikno Soedarjo serta dari Bombardier Canada melalui Hollingsworld Management International (HMI) Ltd Hong Kong dan Summerville Pasific Inc.

Tujuan pemberian suap adalah agar Hadinoto bersama Emirsyah Satar dan Capt Agus Wahjudo melakukan intervensi dalam pengadaan di PT. Garuda Indonesia yaitu pengadaan pesawat Airbus A330 series, pesawat Airbus A320, pesawat ATR 72 serie 600 dan Canadian Regional Jet (CRJ) 1000 NG serta pembelian dan perawatan mesin (engine) Rolls-Royce Trent 700 series.

Penerimaan pertama sebesar 156.724,08 dolar AS dari Rolls Royce melalui PT Ardyaparamita Ayuprakarasa dan Connaught International terkait dengan program perawatan mesin Rolls-Royce (RR) Trent 700 sebanyak 6 unit pesawat Airbus A330-300 PT Garuda Indonesia yang dibeli pada tahun 1989 dan 4 unit pesawat yang disewa dari AerCAP dan International Lease FInance Corporation (ILFC).

Selanjutnya, Hadinoto menerima 100 ribu dolar AS atau setara dengan 130 ribu dolar Singapura pada 12 Oktober 2019 di rekening Standard Chartered Bank Singapura dari Rolls-Royce melalui Connaught International Pte Ltd karena membantu kontrak perawatan 4 mesin pesawat Airbus A330 yang disewa garuda dari AerCAP dan ILFC.

Pada 9 Juni 2011, Hadinoto masih menerima 50 ribu dolar AS atau setara 61.085 dolar Singapura dari PT Ardyaparamita Ayuprakasa yang diterima melalui rekening Standart Chartered Bank Singapura sehingga total yang diteirma adalah 306.724,08 dolar AS.

Tags:

Berita Terkait