Masyarakat Sipil Usul 7 Agustus Sebagai Hari Hutan Indonesia
Terbaru

Masyarakat Sipil Usul 7 Agustus Sebagai Hari Hutan Indonesia

Guna membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian hutan.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Indonesia menghadapi beragam tantangan dalam mengelola hutan yang luasnya lebih dari 95 juta hektar. Salah satu tantangan yang dihadapi yakni deforestasi. Sebagai upaya membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian hutan, sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Konsorsium Hari Hutan Indonesia (KHHI) mengusulkan kepada pemerintah untuk menetapkan setiap 7 Agustus sebagai Hari Hutan Indonesia.

Konsorsium mencatat Indonesia memiliki luas hutan tropis terbesar ketiga. Diharapkan masyarakat luas semakin peduli dan sadar untuk melestarikan hutan Indonesia serta mendorong Hari Hutan Indonesia. Koordinator Hari Hutan Indonesia 2022, Miftachur Ben Robani, mengatakan hutan di Indonesia kaya, memiliki beragam flora dan fauna.

“Letak Indonesia di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi, sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Hutan kita juga menjadi sumber pangan dan obat-obatan, sumber air, sumber udara bersih, serta menjadi tempat tinggal dan akar budaya berbagai suku bangsa dan masyarakat adat di Indonesia, hingga menjadi penyerap karbon,” kata Miftachur dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022) lalu.

Mengingat hutan di Indonesia yang sangat kaya dengan beragam manfaat, Miftachur mengajak semua pihak untuk melestarikan hutan. Manfaat yang diberikan hutan tak hanya dinikmati masyarakat yang berada di dalam, tapi juga di luar kawasan hutan.

Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan, Nadia Hadad, berpendapat Hari Hutan Indonesia merupakan momen refleksi sejauh mana kita berhasil melindungi hutan. Mengacu data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hutan alam di Indonesia menyusut 4 juta hektar pada periode 2011-2019. Pembukaan hutan setiap tahun relatif turun.

“Hal ini kita perlu rayakan dan awasi agar tren penurunan perubahan tutupan hutan terus berlanjut sehingga target iklim Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) dan Kebijakan FOLU Net Sink 2030 bisa tercapai,” ujar Nadia.

Direktur Komunikasi PT Rimba Makmur Utama, Maria Dwianto, menyatakan pihaknya mendukung penuh perayaan Hari Hutan Indonesia sebagai upaya untuk membangun kepedulian dan rasa cinta kaum muda terhadap hutan di Indonesia. Kaum muda sangat penting untuk membangun kesadaran tentang pelestarian hutan karena mereka yang kelak menjadi pengambil keputusan.

Tags:

Berita Terkait