Melihat Upaya PPATK Berantas Green Finance Crime
Utama

Melihat Upaya PPATK Berantas Green Finance Crime

GFC terbukti telah merugikan dunia termasuk Indonesia. Untuk itu, PPATK sejak berdiri dua dekade lalu memfokuskan program GFC ini ke depannya.

Oleh:
Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana. Foto: RES
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana. Foto: RES

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, dalam kegiatan refleksi akhir tahun PPATK Desember lalu mengungkapkan saat ini pihaknya tengah fokus terhadap penanganan Green Finance Crime (GFC).

“GFC adalah kejahatan luar biasa, di mana sumber daya alam dirusak secara ilegal dan hasilnya dinikmati oleh segelintir pihak dan tidak dalam konteks kesejahteraan masyarakat,” kata Ivan dalam refleksi akhir tahun PPATK, Rabu (28/12) lalu.

Ivan memaparkan, PPATK telah menghasilkan 31 hasil analisis dan 1 hasil pemeriksaan terkait GFC selama tahun 2022. Secara keseluruhan, nominal yang dianalisis PPATK terkait GFC adalah Rp4,8 triliun.

Baca Juga:

GFC terbukti telah merugikan dunia, termasuk Indonesia. Untuk itu PPATK sejak berdiri dua dekade lalu memfokuskan program GFC kedepannya. Aktivitas pencucian uang dan kejahatan lingkungan yang bernilai besar ini juga telah menjadi perhatian pemerintah dan internasional karena merusak tatanan dunia dan mengancam keberlangsungan lingkungan.

“Kita berupaya bagaimana peran PPATK terkait upaya melindungi sumber daya alam Indonesia untuk membantu pemerintah terkait GFC ini. PPATK melihat secara khusus kegiatan GFC dengan memperhatikan dan bekerjasama dengan industri finansial untuk mengelola harta kekayaan dari pembalakan liar yang banyak terjadi,” jelas Ivan.

Selama ini, aktivitas pencucian uang dari kejahatan lingkungan bernilai sangat besar dan telah lama menjadi perhatian pemerintah Indonesia serta dunia internasional. Presiden Joko Widodo turut memberikan perhatian khusus terhadap green economy yang juga sejalan dengan perhatian global.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait