Menanti Gebrakan Polri Mengungkap Kasus Baku Tembak Anggotanya
Terbaru

Menanti Gebrakan Polri Mengungkap Kasus Baku Tembak Anggotanya

Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat bekerja lebih cepat, tepat, dan leluasa dalam mencari kebenaran sesuai fakta.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 4 Menit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: RES
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: RES

Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan sementara Irjen Pol Ferdy Sambo dari jabatan Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) menuai respons positif. Kini, publik menunggu gebrakan Polri untuk mengungkap motif di balik kasus ini. Sebab, peristiwa baku tembak Brigadir J oleh Bharada E ini dinilai banyak kejanggalan.

Anggota Komisi III DPR Benny Kabur Harman menilai menonaktifkan Irjen Pol Ferdy Sambo langkah tepat yang diambil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun bagi Benny, yang lebih penting mengungkap motif di balik penembakan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat serta apa yang sebenarnya terjadi dari peristiwa itu. Karenanya, pengungkapan kasus tersebut secara transparan dan akuntabel menjadi tantangan tersendiri bagi institusi Polri.

“Ketika Kapolri membentuk tim khusus untuk membuktikan secara profesional kami apresiasi,” ujarnya di Komplek Gedung Parlemen, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga:

Selain gebrakan membentuk tim khusus dan menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam, publik menanti hasil tindak lanjut penanganan kasus tersebut. Sebab, dugaan baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam dalam kondisi CCTV mati. Sementara di tubuh jenazah Brigadir J tak sekedar luka tembak, tapi terdapat luka sayatan di sejumlah bagian tubuh serta adanya pengrusakan pada bagian jari manis.

Direktur Solusi dan Advokasi Institut, Prof Suparji Ahmad menilai penonaktifan Ferdy Sambo sebagai upaya agar Polri dalam menangani kasus tersebut tetap independen, transparan dan akuntabel. Dia tak menampik ada kemungkinan konflik kepentingan dalam kasus tersebut. Sebab dalam perkara tersebut terkait keluarga Ferdy Sambo. “Penegakan hukum harus berdiri sendiri, tak boleh ada anasir-anasir lain yang justru kontra produktif dalam upaya pro justicia ini,” kata dia.

Dia berharap tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat bekerja lebih cepat, tepat, dan leluasa dalam mencari kebenaran sesuai fakta. Dengan demikian, temuan-temuan yang didapatkan selama penyelidikan atau penyidikan mengarah pada terangnya perkara ini. Setidaknya beragam spekulasi yang beredar di masyarakat dapat terjawab. Slogan Polri Presisi sejatinya sedang diuji melalui kasus tersebut.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait