Mendobrak Bias dan Terus Beradaptasi di Kondisi yang Selalu Berubah
Hukumonline's NeXGen Lawyers 2022

Mendobrak Bias dan Terus Beradaptasi di Kondisi yang Selalu Berubah

Sifat dasar berbeda pada setiap individu sangat baik untuk dapat mengisi satu sama lain. Menurut Deska, adanya pendapat dari berbagai macam karakteristik akan menghasilan keputusan yang lebih berkualitas.

Oleh:
Tim Hukumonline
Bacaan 4 Menit
Foto: Deska Widianto, Ginting & Reksodiputro in Association with Allen & Overy
Foto: Deska Widianto, Ginting & Reksodiputro in Association with Allen & Overy

Sejak lama, sektor legal memang identik didominasi oleh laki-laki. Hingga sekarang, kebanyakan orang memiliki persepsi bahwa seorang advokat hebat itu pasti seorang pria. Nah, pemahaman kuno ini ingin didobrak oleh Deska sejak dirinya masih menginjak bangku SMP dan mantap memutuskan untuk berkarir di bidang hukum.

Deska adalah Senior Associate di Ginting & Reksodiputro in association with Allen & Overy (G&R) dan telah lebih dari 10 tahun bekerja sebagai konsultan hukum di bidang projects and energy.

Tentunya, bagi Deska terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi ketika berspesialisasi di bidang yang mayoritasnya adalah laki-laki. Namun, setelah berpraktik sebagai konsultan hukum untuk waktu yang tidak terlalu singkat, Deska dapat menyimpulkan bahwa tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras serta kemauan untuk belajar - apapun gender seseorang.

Saat awal memulai karirnya di sebuah boutique law firm yang khusus menangani bidang minyak dan gas, Deska merupakan satu-satunya perempuan dalam timnya. Tentunya hal tersebut membuat Deska terintimidasi, apalagi pekerjaan ini merupakan pekerjaan pertamanya setelah lulus kuliah. Namun ternyata, semua anggota tim, termasuk partner di law firm tersebut sangat suportif dan apresiatif. Para senior di sana tidak ragu berbagi ilmu serta sangat terbuka dalam menerima masukan dan pendapat dari dirinya. Di kantor tersebut Deska juga pertama kali dipercaya untuk mendampingi klien tanpa didampingi partner atau senior. Tentunya, dukungan dan kepercayaan tersebut bisa Deska peroleh karena ia dapat menunjukkan bahwa dirinya mau bekerja keras dan tertarik pada pekerjaan yang dilakukannya

Setelah hampir dua tahun bekerja di kantor pertamanya, Deska melanjutkan studi S2 di Boston College, Amerika Serikat. Ketika sedang menjalani kuliah S2nya tersebut, ia harus melakukan banyak adaptasi. Mulai dari adaptasi terhadap kurikulum, gaya pembelajaran, hingga adaptasi sehubungan dengan kebiasaan dan pergaulan sehari-hari yang jauh berbeda dengan di Indonesia. Baginya, menghadapi perubahan tersebut bukan merupakan hal yang mudah apalagi pada awal masa studinya. Namun, Deska sangat bersyukur mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu di luar Indonesia. Karena selain sangat baik untuk membuka wawasan dan cara pandang, pengalaman S2 tersebut merupakan fondasi bagi Deska untuk dapat beradaptasi dengan tipe pekerjaan dan market yang selaluberkembang.

Setelah lulus S2, Deska memilih untuk melakukan Optional Practical Training (OPT) di Massachusetts Department of Energy Resources  sebelum ia pulang ke Indonesia dan melanjutkan karirnya di G&R. Saat itu, lagi-lagi Deska harus beradaptasi dengan lingkungan, jenis pekerjaan dan budaya bekerja yang berbeda dengan yang pernah Deska tekuni  sebelumnya. Namun, dengan bermodalkan kerja keras serta niat yang besar untuk belajar dan membaca, Deska dapat terus berkembang di G&R.

Di tahun 2019, Deska mendapat kesempatan untuk menjalankan program secondment di kantor Allen & Overy (A&O) di Tokyo, Jepang. Kesempatan itu Deska gunakan sebaik-baiknya untuk mempelajari hal-hal baru meski sempat ada perasaan kurang percaya diri karena kemampuan serta etika kerja keras rekan-rekannya di sana. Selama secondment tersebut, Deska mendapat sangat banyak insight mengenai transaksi di level internasional. Dari rekan-rekannya juga ia percaya bahwa menikah dan berkeluarga bukanlah suatu hambatan untuk berkarya.

Halaman Selanjutnya:
Tags: