Mengukur Komitmen Nol Net Deforestasi Sektor Keuangan via Green Banking

Mengukur Komitmen Nol Net Deforestasi Sektor Keuangan via Green Banking

Isu-isu pelaporan green banking yang berkaitan dengan aspek kebijakan bank yang peduli terhadap lingkungan juga harus menjadi fokus.
Mengukur Komitmen Nol Net Deforestasi Sektor Keuangan via Green Banking

Rainforest Action Network (RAN) pada Maret 2020 mempublikasikan laporannya yang diberi tajuk “Mempertahankan Tegakan Hutan: Mengungkap Merek dan Bank Pemicu Deforestasi”. Pada bagian prolog laporannya, lembaga yang berkantor pusat di Bush Street 425, San Francisco ini menjelaskan beberapa fakta sambil mengutip beberapa sumber. Dalam dekade terakhir, ratusan merek dan bank besar dunia didesak agar membuat komitmen publik untuk menghentikan deforestasi, pembangunan di lahan gambut, dan menanggapi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di dalam portofolio rantai pasok, investasi dan pembiayaannya. 

Dalam laporan tersebut, dijelaskan bahwa lebih dari 400 perusahaan dalam Forum Barang Konsumen atau Consumer Goods Forum (CGF), serta bank besar Eropa dan AS yang termasuk dalam Inisiatif Lingkungan Perbankan (Banking Environment Initiative) dan Kesepakatan Komoditas Lunak (Soft Commodities Compact), berkomitmen mencapai nol net deforestasi pada tahun 2020. Yang menarik dari hal ini adalah seluruh komitmen yang disebutkan di atas gagal mencapai targetnya. 

Meskipun adanya komitmen kolektif Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development goals) PBB untuk menghentikan deforestasi pada tahun 2020, serta Deklarasi New York tentang Hutan untuk menempatkan Masyarakat Adat dan masyarakat lokal di tengah upaya apa pun untuk melindungi, merestorasi dan mengelola hutan, hak Masyarakat Adat dan lokal terus diabaikan. Di saat bersamaan, para aktivis pembela tanah dan lingkungan dihadapkan dengan adanya kekerasan dan kriminalisasi yang terus meningkat. 

“Kegagalan merek dan bank dalam menerapkan komitmennya secara efektif turut berkontribusi pada berlanjutnya pelanggaran HAM dan meningkatnya krisis iklim dan keanekaragaman hayati,” ungkap laporan RAN.

Masuk ke akun Anda atau berlangganan untuk mengakses Premium Stories
Premium Stories Professional

Segera masuk ke akun Anda atau berlangganan sekarang untuk Dapatkan Akses Tak Terbatas Premium Stories Hukumonline! Referensi Praktis Profesional Hukum

Premium Stories Professional