Menkopolhukam Sampaikan Taklimat Saat Halal Bihalal dan Milad IKA UII ke-56
Terbaru

Menkopolhukam Sampaikan Taklimat Saat Halal Bihalal dan Milad IKA UII ke-56

Antara lain dalam Pemilu 2024 nanti alumni Universitas Islam Indonesia (UII) boleh memilih secara bebas dan dianggap baik sesuai dengan aspirasi. Tidak perlu bermusuhan hanya karena beda pilihan.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit
Ketua Dewan Penasihat IKA UII Mohammad Mahfud MD saat acara Halal Bihalal dan Perayaan Milad IKA UII ke-56 di Jakarta, Jumat (26/5/2023) malam. Foto: ADY
Ketua Dewan Penasihat IKA UII Mohammad Mahfud MD saat acara Halal Bihalal dan Perayaan Milad IKA UII ke-56 di Jakarta, Jumat (26/5/2023) malam. Foto: ADY

Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) telah menyelenggarakan Halal Bihalal dan Perayaan Milad IKA UII ke-56 di Jakarta, Jumat (26/5/2023) malam. Kegiatan yang itu dihadiri secara langsung oleh ratusan alumni UII dan disaksikan ribuan orang secara daring. Pimpinan DPP IKA UII yang hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua Umum DPP IKA UII H.M. Syarifuddin, Sekretaris Jenderal DPP IKA UII Ari Yusuf Amir, dan Ketua Dewan Penasihat IKA UII Mohammad Mahfud MD.

Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Penasihat IKA UII M. Mahfud MD yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) menyampaikan taklimat untuk seluruh alumni UII. Mengingat sekarang masuk tahun politik jelang penyelenggaraan Pemilu 2024, Mahfud berpesan pemilu itu merupakan salah satu bentuk demokrasi yang nyata karena melalui pemilu setiap warga negara berhak menyatakan aspirasi tentang kelanjutan negara dan bangsa dengan cara memilih pemimpin di eksekutif dan legislatif baik di pusat dan daerah.

“Pilihlah calon pemimpin baik di eksekutif dan legislatif dengan penuh kesadaran dan kebebasan. Pilih calon pemimpin yang dinilai baik, dan tepat menjadi wakil rakyat,” kata alumni FH UII Tahun 1983 itu.

Baca Juga:

Mahfud mengatakan tujuan politik itu memilih pemimpin yang baik, maka pelaksanaan pemilihan calon pemimpin harus terlaksana dengan baik. Semua orang bebas memilih calon pemimpin sesuai aspirasi. Dia yakin alumni UII tidak bisa digiring untuk memilih calon tertentu. “Pilihlah dengan bebas, jangan bermusuhan karena beda pilihan,” pesannya.

Dalam berbagai forum banyak perdebatan dan wacana soal bagaimana pemimpin yang baik. Silakan untuk saling menunjukan dukungan terhadap calon tertentu, tapi jangan sampai bermusuhan karena pemilu itu untuk mencari pemimpin yang baik, bukan mencari musuh.

Bagaimana kriteria pemimpin yang baik? Mahfud mengatakan calon yang menang dalam pemilu itu harus dianggap baik. Berbagai calon yang muncul telah teruji pengalamannya, dalam berbagai survei setidaknya para calon itu memenuhi syarat minimal untuk menjadi pemimpin.

Tags:

Berita Terkait