Menyoroti Integritas Hakim di Tengah Risiko Korupsi
Terbaru

Menyoroti Integritas Hakim di Tengah Risiko Korupsi

Sudah sangat banyak yang dilakukan MA untuk mencegah korupsi peradilan dan dibangun sedemikian rupa. Tapi mau sebagus apapun sistemnya bila integritasnya kurang maka tidak bisa diharapkan.

Oleh:
Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit
Menyoroti Integritas Hakim di Tengah Risiko Korupsi
Hukumonline

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para Hakim di Lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara untuk menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya mengadili perkara. Hal tersebut Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango sampaikan dalam kegiatan Public Campaign bertajuk “Peran Ditjen Badilmiltun dalam Menjaga Integritas Aparatur di Lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara” di Jakarta (3/11).

“Sudah sangat banyak yang dilakukan MA cegah korupsi peradilan, dibangun sedemikian rupa. Tapi mau sebagus apapun sistemnya, kalau integritasnya kurang maka tidak bisa kita harapkan. Akan berusaha cari ruang untuk korupsi. Maka dari itu, KPK ingatkan bapak/ibu untuk selalu menjaga integritas,” ujar Nawawi.

Dalam sambutannya, Nawawi menjelaskan hakim adalah profesi yang berisiko melakukan korupsi. Karena, berdasarkan data pengaduan perkara KPK, selama 3 tahun terakhir laporan terkait tindak pidana korupsi paling banyak berasal dari Hakim. Lebih tinggi dari laporan korupsi dari Kejaksaan maupun Kepolisian.

Baca Juga:

“Selain itu, dalam catatan kami, per Oktober 2022, Hakim sebagai bagian dari Aparat Penegak Hukum (APH) paling banyak terjerat korupsi mencapai 25 orang. Sedangkan Jaksa ada 11 orang, Polisi 3 orang,” ujar Nawawi. 

Oleh karenanya, Nawawi berharap agar Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara (Badilmiltun), Badan Pengawas (Bawas) MA, dan satuan kerja tiap pengadilan terus melakukan upaya-upaya pengawasan. Dan di saat yang sama memperkuat integritas hakim, agar terhindar dari risiko korupsi yang merusak citra lembaga peradilan.

“Kita mungkin ingat korupsi yang menjerat Hakim Agung, ada kekecewaan yang mendalam, apa yang sudah dibangun sedemikian rupa, seperti terhempas begitu saja. Karenanya, untuk cegah jangan sampai terjadi, menjaga integritas itu selain harus terus ditanamkan dalam diri, tapi dari lingkungan sekelilingnya,” ujar Nawawi.

Tags:

Berita Terkait