Merambahnya AI ke Industri Jasa Hukum Jadi Isu Sorotan Advokat Asia Tenggara
Utama

Merambahnya AI ke Industri Jasa Hukum Jadi Isu Sorotan Advokat Asia Tenggara

Diskusi mengenai Artificial Intelligence di industri jasa hukum mendulang atensi besar dalam acara Retreat Rajah & Tann Asia Network 2023 di Bali awal Maret kemarin.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 4 Menit

Sebagai kelompok profesi, kata dia, ada beberapa rencana untuk bisa memanfaatkan teknologi AI tersebut. Tetapi masih ada beberapa poin pertanyaan yang masih dipikirkan terkait confidentiality dari AI yang dipergunakan. “Tapi karena ini hal baru, kita tidak boleh ketinggalan. Kita juga harus lompat ke sini dan kita coba lihat apa yang bisa kita lakukan? Namanya juga bereksperimen, yang penting kita ikut nyoba. Saya pikir begitu, untuk berbuat sesuatu bukan hanya untuk kantor kita, tetapi untuk dunia hukum pada umumnya.”

Hukumonline.com

Ribuan advokat jejaring Rajah & Tann Asia saat berfoto bersama.

Isu cyber security

Selain pembahasan mengenai penggunaan AI di industri hukum, isu lain yang menjadi perhatian adalah isu cyber security yang terus berkembang. Bahkan, sambungnya, mungkin tidak akan pernah selesai juga. Saat ini publik semakin bergantung pada cyber security untuk menangkal berbagai macam ancaman yang terjadi di ruang siber.

“Selain teknologi tadi, kita semakin sadar ASEAN, kawasan kita ini, underdeveloped khususnya dalam konteks legal-nya. Kita bersama-sama sepakat, pengen secara sadar bukan hanya berpraktik di ASEAN, tapi kita ingin sama-sama cari jalan untuk terus mengembangkan 'hukum di ASEAN'. Kita lihat memang apa yang kita lakukan di Rajah & Tann Academy itu menjadi sesuatu yang sangat relevan. Dalam berbagai level, kita berkumpul, ada training. Dari situ muncul terus diskusi berbagai masalah hukum yang ada di negara masing-masing.”

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan Cornell Law School itu melanjutkan dirinya tidak bercita-cita hadirnya hukum ASEAN, melainkan setidaknya terdapat integrasi (instrumen hukum, red) pada level tertentu. Dalam konteks memudahkan orang ketika ke negara-negara ASEAN dapat membekali diri dengan pemahaman yang cukup.

Apalagi jika kawasan Asia Tenggara dapat ‘bersatu’ (tidak berupa seperti Masyarakat Ekonomi Eropa, namun lebih dapat tertata dengan lebih baik). Dengan kata lain, dapat terorganisir secara lebih baik, jelas akan dapat menjadi suatu kekuatan ekonomi yang salah satu terbesar di dunia. “Jadi itu penting banget dan kita lihat ada tanggung jawab itu di kita (Rajah & Tann Asia). Kita terus berusaha untuk ke arah sana.”

Tags:

Berita Terkait