Muchamad Ali Safa'at: Istimewanya Mengenyam Pendidikan Tinggi Hukum
law School Stories

Muchamad Ali Safa'at: Istimewanya Mengenyam Pendidikan Tinggi Hukum

Tidak semua masyarakat Indonesia mampu mengenyam pendidikan tinggi hukum. Untuk itu, penting bagi seluruh mahasiswa hukum memanfaatkan kesempatan yang ada semaksimal mungkin untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 1 Menit
Muchamad Ali Safa'at: Istimewanya Mengenyam Pendidikan Tinggi Hukum
Hukumonline

Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) memiliki sejarah yang cukup panjang. Semula berdiri pada 1 Juli 1957 dengan dikenal sebagai Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM). Akhirnya pada 1960 resmi bergabung dengan Universitas Kotapraja Malang yang kemudian berganti nama menjadi Universitas Brawijaya pada 1961. Seiring perkembangan zaman, FH UB terus tumbuh hingga belum lama ini mendapatkan akreditasi internasional dari Agentur zur Qualitätssicherung an Hochschulen mit Sitz in Köln (AQAS).

Beberapa waktu lalu, Hukumonline berkesempatan mengunjungi FH UB di Malang dan bertemu dengan Dekan FH Universitas Brawijaya Dr. Muchamad Ali Safa'at. Ali memperoleh gelar Sarjana Hukum-nya dari Universitas Brawijaya pada 1998 silam. Sedangkan untuk gelar master dan doktornya diperoleh dari FH Universitas Indonesia. Selama ini Ali Safa’at dikenal sebagai akademisi Hukum Tata Negara dan aktif dalam berbagai penelittian dan menerbitkan sejumlah artikel jurnal ataupun buku.

Kepada Hukumonline, Selasa (13/9/2022), Dekan FH UB ini membagikan pandangannya terhadap sejumlah hal. Beberapa diantaranya perihal pentingnya pendekatan sosio legal dalam studi Ilmu Hukum di FH UB yang diberikan ‘perhatian khusus’, latar belakang dari banyaknya pilihan konsentrasi studi sarjana di FH UB, hingga harapan dan rencana untuk terus menjaga kualitas dan standar proses pendidikan di FH UB.

Selengkapnya, yuk simak tautan video berikut ini!

Tags:

Berita Terkait