Optimalisasi Zakat dan Wakaf di Tengah Wabah Covid-19
Berita

Optimalisasi Zakat dan Wakaf di Tengah Wabah Covid-19

Lembaga zakat dan wakaf ikut mendukung pemerintah menangani pandemi Covid-19.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi zakat dan wakaf. Hol
Ilustrasi zakat dan wakaf. Hol

Melalui berbagai kebijakan, Pemerintah terus berupaya menanggulangi pandemi coronavirus disease (Covid-19). Berbagai kalangan baik perseorangan maupun lembaga/organisasi telah berkontribusi membantu pemerintah menangani dampak Covid-19 yang semakin masif dan mengkhawatirkan ini, tak terkecuali lembaga amil zakat dan wakaf.   

 

Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman mengatakan saat ini lembaga zakat menerapkan strategi dalam bentuk 3 fase untuk membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Pertama, fase inkubasi yakni melakukan edukasi kepada masyarakat terkait Covid-19. Ini penting agar masyarakat mengetahui bagaimana menghadapi penyakit yang bermula dari Wuhan, China, ini.

 

“Pelaksanaan strategi pertama ini dilakukan antara lain melalui kampanye, menyemprot zat disinfektan di ruang publik dan tempat-tempat ibadah,” kata Bambang dalam diskusi daring bertajuk “Peran Lembaga Zakat dan Wakaf dalam Menopang Perekonomian Umat di Tengah Pandemi Covid-19”, Sabtu (18/4/2020).

 

Baca Juga: Napi Asimilasi Kembali Berulah, Bukti Pidana Pemenjaraan Tidak Efektif

 

Fase kedua berkaitan dengan upaya kuratif dalam penanganan korban Covid-19. Misalnya, membantu membangun instalasi perawatan di luar Gedung Rumah Sakit (RS), seperti di halaman parkir. Langkah ini dilakukan agar pelayanan RS terhadap orang dalam pengawasan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP) tidak dilakukan di dalam RS untuk menghindari bercampur dengan pasien lain.

 

Bambang juga mengungkapkan lembaga zakat mendorong ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk medis dan nonmedis. Dia mengaku senang karena APD sudah banyak diproduksi di dalam negeri mengingat sebelumnya APD relatif sulit didapat. Saat ini banyak lembaga yang menggunakan penjahit lokal untuk memproduksi masker.

 

“Lembaga zakat juga berupaya memenuhi permintaan untuk relawan pemulasaran (pengurusan) jenazah dengan melakukan rekrutmen relawan dan menggelar pelatihan,” kata dia.

 

Fase ketiga resesi. Bambang menekankan fase ini yang patut menjadi perhatian bersama dan bagaimana strategi lembaga zakat menjaga ketangguhan ekonomi keluarga. Misalnya, membantu ketersediaan sembako dan makanan siap santap karena ini yang paling dibutuhkan masyarakat terutama di daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait