Otto Hasibuan Beri Wejangan di Ajang Konferensi Advokat Muda se-Indonesia
Terbaru

Otto Hasibuan Beri Wejangan di Ajang Konferensi Advokat Muda se-Indonesia

Otto mengingatkan advokat muda untuk senantiasa membaca buku dan menggali ilmu yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan. Otto berpesan agar advokat muda memberdayakan kekuatan diri melalui mindset; pergaulan harus tetap menjaga kejujuran; dan tidak tinggi karena dipuji dan tidak rendah karena dihina.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Ketua Umum DPN PERADI Prof Otto Hasibuan (kiri) dalam acara National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023, Jumat (24/2/2023). Foto: RES
Ketua Umum DPN PERADI Prof Otto Hasibuan (kiri) dalam acara National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023, Jumat (24/2/2023). Foto: RES

Dalam dua hari terakhir, Young Lawyers Committee Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI YLC) menyelenggarakan konferensi advokat muda se-Indonesia di Bandung dihadiri ratusan advokat muda. Acara konferensi advokat muda pertama di Indonesia ini mengusung tema “PERADI YLC sebagai Laboratorium Advokat Muda Indonesia”. Dalam salah satu agendanya, dihadirkan sesi khusus diskusi santai bersama Ketua Umum DPN PERADI Prof Otto Hasibuan yang memberi wejangan kepada para advokat muda.  

“Membuka kantor pengacara sama dengan bermain golf, jangan pikirkan bagaimana pukulan lawanmu yang hebat itu. Kamu latih pukulanmu supaya bagus. Kalau kita bagus, maka otomatis lawan kalah,” ujar Ketua Umum DPN PERADI Prof. Otto Hasibuan, dalam pemaparannya pada “TOKOH: TOwards teamworK and cOnnection with OH” dalam acara National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023, Jum’at (24/2/2023).

Ia menekankan pada pentingnya menggunakan upaya terbaik dalam mengasah kemampuan diri masing-masing. Ibaratkan manajemen yang dilakukan sewaktu bermain golf, penting bagi lawyer untuk berfokus pada diri sendiri dan kantor hukumnya untuk dapat menghasilkan output baik. Akan tetapi, Otto berpesan agar advokat tidak boleh perfeksionis, harus ada kelenturan dalam berpikir dan berperasaan dalam menangani suatu perkara.

Baca Juga:

Menurutnya, dunia tidak dapat dilihat hanya sebatas hitam atau merah. Segalanya adalah berwarna berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk itu, yang terpenting memastikan untuk melakukan yang terbaik dalam segala urusan. Jika telah melakukannya semaksimal mungkin namun tetap tidak berhasil, maka tidak perlu terdapat penyesalan. “You have to stay strong, itu poinnya. Tapi kalau Anda tidak melakukan yang terbaik dan Anda gagal, itu boleh koreksi diri sendiri,” kata dia.

Hukumonline.com

Ketua Umum DPN PERADI Prof Otto Hasibuan.

Sebab pada akhirnya dalam penanganan perkara (litigasi), putusan berada di tangan hakim. Jelas sebagai advokat, yang dapat dilakukan adalah bekerja dengan upaya terbaik. Otto mengaku memang dalam perjalanan hidup seseorang itu memang penuh lika-liku, sama halnya dalam dunia profesi. Dirinya membagikan pengalaman yang pernah dialaminya ketika berpindah dari corporate lawyer menjadi seorang litigator.

“Di sana saya menangani perkara-perkara, salah satunya namanya itu Johnny Sembiring, itu seorang penjahat besar yang dutuduh membunuh. Saya membela dia itu. Satu hal saya beritahu sedikit, siapa tahu tertarik. Kalau Anda menangani suatu perkara pidana Anda jangan lupa membaca visum et repertum. Karena visum et repertum atau hasil otopsi itu sangat menentukan sebab matinya seseorang.”

Dia juga mengingatkan advokat muda untuk senantiasa membaca buku dan menggali ilmu yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan. Seperti pengalamannya menangani kasus pidana hingga membaca berbagai literatur berkaitan dengan kriminologi untuk dapat memahami dengan mendalam terkait peristiwa yang terjadi melibatkan kliennya saat itu.

Sebagai seorang advokat senior, Otto memberi sejumlah ‘resep’ yang patut jadi pegangan advokat muda. Antara lain memberdayakan kekuatan diri melalui mindset. Kemudian dalam pergaulan harus tetap menjaga kejujuran. Selanjutnya, ia membagikan prinsip yang selama ini diamalkannya yakni tidak tinggi karena dipuji dan tidak rendah karena dihina.

Di luar itu, dalam acara National Conference of Indonesian Young Lawyers 2023, ia menyampaikan apresiasinya. “Acara yang dilakukan PERADI YLC bersifat tarafnya internasional. Ditata dengan baik, peserta datang dari seluruh cabang Indonesia, pesertanya selalu tertib, dan pematerinya bagus. Separuh dari cita-cita saya ketika menjadikan YLC ini sudah tercapai,” ungkapnya kepada jurnalis.

Tags:

Berita Terkait