Peluncuran Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia Sebagai Upaya Melindungi Nelayan
Terbaru

Peluncuran Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia Sebagai Upaya Melindungi Nelayan

Sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam menjaga keselamatan pelayaran di Indonesia guna ekonomi yang berkelanjutan.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Ketua GISLI, Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Pol Mudji Waluyo. Foto: RES
Ketua GISLI, Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Pol Mudji Waluyo. Foto: RES

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang besar di sektor kelautan dan perikanan. Pemerintahan di bawah kepempimpinan Presiden Joko Widodo juga berkeinginan kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Langkah untuk mewujudkan cita-cita itu berkaitan juga dengan keselamatan di sektor maritim. Sejumlah pihak yang peduli terhadap keselamatan maritim di Indonesia meluncurkan Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), Kamis (25/05/2023).

Ketua GISLI, Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Pol Mudji Waluyo, mengatakan keselamatan maritim merupakan isu yang tak bisa diabaikan oleh Indonesia sebagai negara kepulauan. Kehidupan nelayan yang merupakan tulang punggung industri perikanan Indonesia acapkali terancam oleh berbagai tantangan dan risiko di luasnya perairan laut. Oleh karena itu GISLI diluncurkan dengan harapan mampu mendorong semua pihak untuk berkontribusi nyata terhadap keselamatan maritim di Indonesia.

“Pada Kesempatan ini kami dengan bangga mempersembahkan Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI). Gerakan ini adalah upaya nyata untuk peduli dan berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan keselamatan maritim di Indonesia,” kata Mudji dalam peluncuran GISLI yang sebelumnya diawali dengan diskusi internasional bertema ‘Hukumonline International Law Webinar Series 2023 Keselamatan Maritim: Tata Kelola dan Penegakan Hukum Kapal Perikanan Nelayan di Indonesia’.

Baca juga:

Hukumonline.com

Irjen Pol purnawirawan Mudji Waluyo berfoto bersama kolega seusai peluncuran GISLI. Foto: RES

Sebagai bagian dari rangkaian acara peluncuran GISLI, purnawirawan jenderal polisi bintang dua itu mengatakan, diskusi internasional yang digelar merupakan salah satu ujud kepedulian GISLI terhadap isu keselamatan maritim. Ajang diskusi itu diharapkan tak sekedar menjadi wadah untuk berdiskusi, tapi dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat pesisir dan nelayan di Indonesia.

Salah satu langkah kongkrit yang akan dilakukan GISLI yakni memberikan jaket keselamatan secara langsung kepada nelayan di desa Besuki, Tulungagung, Jawa Timur pada Minggu, (28/05/2023). Mudji berpendapat jaket keselamatan ini tak hanya berfungsi sebagai perlengkapan penting dalam menjalankan aktivitas nelayan di laut, tapi juga sebagai simbol perhatian dan dukungan GISLI terhadap keselamatan nelayan.

Dalam kesempatan itu pria yang pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Selatan itu  mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi secara nyata mendukung GISLI. Kerjasama berbagai kalangan penting sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga keselamatan pelayaran di Indonesia guna ekonomi yang berkelanjutan.

Gerakan ini sekaligus sebagai upaya untuk mendukung keselamatan maritim demi terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia. Selain itu memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir di Indonesia. Dia yakin melalui GISLI masyarakat dapat mendorong masa depan dunia maritim Indonesia yang lebih baik dan berkemanfaatan.

“Bersama-sama, mari kita berupaya meningkatkan keselamatan maritim guna mendukung ekonomi biru yang berkelanjutan demi peningkatan kesejahteraan,” pungkasnya.

Tags:

Berita Terkait