Kepemimpinan sejumlah komisoner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024 bakal berakhir dalam hitungan beberapa bulan ke depan. Pemerintah pun sudah ancang-ancang mempersiapkan berbagai hal dalam menjaring calon komisioner KPK periode 2024-2029. Setidaknya pemerintah bakal membentuk tim panitia seleksi (Pansel) KPK.
Tim Pansel nantinya terdiri dari 9 nama berasal dari unsur pemerintah dan publik yang bakal diumumkan pada Mei 2024. Berkaca pada kinerja KPK 2019-2024 yang beberapa pimpinannya terseret persoalan hukum dan etik, Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak pemerintah serius mempersiapkan tim pansel ini.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menilai buruknya kinerja KPK periode 2019-2024 tak dapat ditampik. Realitanya, buruknya kinerja KPK periode 2019-2024 yang semula di bawah pimpinan Firli Bahuri berkaitan dengan erat dengan lemahnya pengawasan proses seleksi di tahap awal. Oleh karenanya, tahap penjaringan calon di tingkat Pansel amat menentukan mendapatkan calon yang memiliki integritas baik.
“Pimpinan KPK yang dinahkodai Firli Bahuri dihujan dan dikritik. Kami berharap peristiwa itu tidak berulang. Dan 5 tahun terakhir kinerja KPK merosot tajam,” ujar Kurnia dalam diskusi daring bertajuk ‘Jelang Pembentukan Pansel KPK Periode 2024-2029: Menakar Arah Pemberantasan Korupsi Jokowi’, Ahad (12/5/2023) kemarin.
Baca juga:
- Komposisi 5 Pimpinan KPK Lengkap, Pemberantasan Korupsi Diharapkan Makin Kuat
- PR Besar Nawawi Pomolango Nahkoda Baru KPK
- Ditetapkan Tersangka, Ketua KPK Dijerat 3 Pasal Tipikor
Kurnia mengajak masyarakat turut memantau proses seleksi pimpinan KPK sejak awal. Terlebih lagi, tim pansel KPK kali ini tidak hanya menyodorkan nama-nama pimpinan tapi juga dewan pengawas. Baginya, publik perlu memainkan peran sertanya dalam mengawasi jejak rekam para calon nantinya.
“Ragam kontroversi yang dihasilkan KPK menuntut kita semua memperhatikan tindak tanduk Presiden kedepan untuk memimilih nama yang akan menduduki posisi panitia seleksi,” katanya.