Pemerintah Tunda Kenaikan Tarif Masuk Candi Borobudur
Terbaru

Pemerintah Tunda Kenaikan Tarif Masuk Candi Borobudur

Banyak cara untuk melakukan pembatasan pengunjung, ketimbang menaikan tarif masuk Candi Borobudur. Kenaikan tarif dapat ditetapkan sepanjang Candi Borobudur menjadi destinasi konservasi sebagai upaya menghindari dari kerusakan.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Ramainya protes masyarakat dan kalangan anggota dewan di parlemen terhadap rencana pemerintah menaikkan tarif tiket naik ke area stupa di Candi Borobudur sebesar Rp750 ribu untuk wisatawan domestik membuat pemerintah berpikir ulang. Akhirnya, pemerintah menunda sejenak sambil mengkaji ulang sebelum menerapkan kebijakan tersebut kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

“Kita postpone dulu. Tadi Pak Menteri (Luhut Binsar Pandjaitan, red) sudah menyampaikan, 'Pak Gub itu kita postpone dulu, biar tidak terjadi cerita yang ke mana-mana',” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagaimana dikutip dari Antara.

Kesepakatan menunda penerapan kebijakan kenaikan tarif masuk Candi Borobudur tersebut setelah adanya pembicaraan antara Ganjar dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Menurut Ganjar, diperlukan beberapa langkah sebelum memberlakukan kenaikan tarif tiket tersebut. Lagipula banyak kalangan yang protes terkait rencana kebijakan tersebut.

Ganjar menegaskan penerapan kenaikan harga tiket ke area stupa Candi Borobudur perlu dikaji ulang bersama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur. Hal ini tengah dikomunikasikan antara TWC dan Balai Konservasi Borobudur. Sementara masyarakat diminta agar bersabar dan tak perlu risau.

Baca Juga:

Mantan anggota DPR periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menerangkan penataan di kawasan Candi Borobudur masih terus dilakukan. Karenanya, perlu dicarikan skema-skema terbaik untuk mengatur wisatawan yang hendak naik ke area stupa candi.

Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mendorong waktu penundaan dijadikan bagian untuk mengkaji ulang rencana kenaikan tarif yang dimaksudkan untuk membatasi jumlah kunjungan ke Candi Borobudur. Dia khawatir mahalnya tarif yang bakal ditetapkan malah menjadi bumerang yang ujugnya merugikan sektor pariwisata Indonesia. Karenanya, pemerintah diminta mengkaji ulang besaran tarif tersebut. ”Saya minta pemerintah mengkaji ulang rencana kenaikan biaya itu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait