Penegakan HKI Butuh Pendekatan Komprehensif
Berita

Penegakan HKI Butuh Pendekatan Komprehensif

Selain tindakan represif, penegakan HKI di Indonesia membutuhkan tindakan preemptif dan preventif.

Oleh:
IHW
Bacaan 2 Menit

 

Pada kesempatan yang sama, Ansori Sinungan, Direktur Hak Cipta Dirjen HKI Depkumham, kepada hukumonline mengatakan bahwa untuk menegakkan HKI di negeri ini, tidak hanya bisa mengandalkan pada tindakan represif oleh aparat penegak hukum. Melainkan juga tindakan preemptif dan represif. Contohnya ya seperti pemberian award ini kepada pihak yang dinilai mempunyai kepedulian terhadap penghormatan dan penegakan HKI, tegasnya.

 

Pendapat Ansori diamini oleh Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu. Dalam pidatonya, Mari malah menegaskan bahwa di lapangan, seringkali tindakan preemptif dan preventif lebih penting dari pada tindakan represif. Hanya saja, lanjut Wakil Ketua Harian Timnas HKI itu, Mari mengakui bahwa tindakan preemptif masih terhadalang dengan masih minimnya daya beli masyarakat. Harga suatu produk yang asli melambung tinggi melebihi kemampuan masyarakat untuk membelinya, tuturnya

 

Minimnya daya beli masyarakat terhadap produk asli memang merupakan permasalahan klasik. Oleh karenanya, Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla usai menyerahkan penghargaan, menyarankan kepada produsen untuk tidak memasang harga yang mahal atas produknya. Jika harganya terlalu mahal, akan sangat memungkinkan bagi pembajak untuk memalsukan produknya, Kalla berujar.

 

Selain masalah tersebut, Ansori juga menjelaskan bahwa dalam penegakan hukum HKI di Indonesia terdapat dilema, yang dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, aspek budaya dimana masyarakat cenderung belum merasa bersalah menggunakan barang bajakan. Kedua, aspek sosial yaitu adanya penegakan hukum yang dlakukan bersifat pandang bulu dengan melihat status sosial, dimana seharusnya penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu. Dan ketiga, aspek hukum dimana masih terdapat perbedaan persepsi mengenai hukum HKI dari para penegak hukum dan masyarakat

 

Award HKI

Pada kesempatan Malam Penganugerahan tersebut, Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan langsung kepada sejumlah peraih penghargaan HKI. Penghargaan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu integrity award, achievement award dan penghargaan khusus.

 

Integrity Award untuk bidang perbukuan dimenangkan Tim Penanggulangan Masalah Pembajakan Buku. Di bidang industri replikasi cakram optik, award ditujukan ke PT Dynamitra Tarra. Di bidang produser rekaman suara, PT Nagasuarra Sakti muncul sebagai pemenang. PT Alenia Citra Multimedia menjadi jawara di bidang produser film dan sinetron. Sedangkan di bidang media massa, penghargaan disabet oleh harian Bisnis Indonesia.

 

Sementara achievement award diberikan kepada Eddy Damian, Bambang Kesowo, Zen Umar Purba, Franky Sahilatua dan Ketut Sunadi. Penghargaan serupa juga diberikan kepada orang yang dinilai berhasil melakukan inovasi dan pengembangan iptek, yaitu, Budi Marwoto, Aidi Daslin, Achmad Baihaki, Sriani Sutjipihati dan Soegiono Moeljopawiro.

 

Tags: