Penembakan Antar Anggota Polri, Menkopolhukam: Banyak Kejanggalan
Terbaru

Penembakan Antar Anggota Polri, Menkopolhukam: Banyak Kejanggalan

Mulai dari proses penanganan dan penjelasan Polri yang tidak jelas hubungan sebab dan akibat peristiwanya.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 4 Menit
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto saat konferensi pers mengenai perkembangan terbaru kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). Foto: RES
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto saat konferensi pers mengenai perkembangan terbaru kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). Foto: RES

Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus dalam membongkar motif penembakan antar anggotanya di kediaman Kepala Divisi Profesi Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Pol Ferdy Sambo mendapat respons positif. Tim khusus tersebut melibatkan pihak luar agar penyelidikan dan penyidikan dapat berjalan secara independen. Terlebih, banyak dugaan penembakan yang berujung tewasnya Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat dan Bharada E.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mohammad Mahfud MD mengatakan pembentukan tim investigasi oleh Kapolri sudah tepat. Apalagi, tim investigasi terdiri dari orang-orang kredibel yang dipimpin Wakapolri Komisaris Jenderal (Komjen) Gatot Eddy. Baginya, keputusan Kapolri mewakili sikap dan langkah pemerintah. Karenanya, kata Mahfud, Kemenkopolhukam bakal mengawal proses investigasi dan penegakan hukum secara imparsial.

Dia melihat insiden yang mengagetkan itu tak dapat dibiarkan. Sebab, melihat rangkaian kronologis serta keterangan keluarga korban yang melihat jenazah Birgadir J terdapat keanehan adanya luka sayatan dan lainnya. Terlebih, ada pula keterangan Polri yang tak runut antara satu dengan lainnya.

Kasus ini tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” ujar Mahfud MD sebagaimana dikutip dari akun instagramnya, Kamis (14/7/2022).

Dia menilai kredibilitas institusi bhayangkara dan pemerintah menjadi taruhan. Pasalnya, dalam kurun lebih dari setahun terakhir, Polri sering mendapat penilaian atau persepsi positif dari publik berdasarkan hasil berbagai lembaga survei. Baginya, kinerja positif itu dikonfirmasi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, dan penegakan hukum.

Apalagi Mahfud yang juga menjabat Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) memiliki tanggung jawab moral dalam menjalankan fungsi pengawasan eksternal terhadap lembaga kepolisian. Mahfud juga telah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J Mamonto agar aktif menelisik kasus tersebut dalam membantu Polri membuat perkara menjadi terang.

Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk Tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini,” kata Mahfud.

Tags:

Berita Terkait