PERADI FC Tinggalkan Kenangan Indah di Mundiadvocat 2022
Terbaru

PERADI FC Tinggalkan Kenangan Indah di Mundiadvocat 2022

Menang 7-2 atas Mexico.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 4 Menit

Sedikitnya dua kali PERADI FC dirugikan oleh penyelenggara, pertama yaitu kepemimpinan wasit pada saat melawan Casablanca Advocats A asal Maroko yang seakan menguntungkan tuan rumah, sehingga PERADI FC gagal masuk perempat final.

Setelah itu yang lebih membuat James cukup murka ketika Tim-nya dianggap kalah karena tidak hadir dalam pertandingan. Padahal ketidakhadiran mereka karena kesalahan panitia yang mengubah jadwal pertandingan tanpa adanya konfirmasi dan informasi kepada PERADI FC.  

James menjelaskan pada 14 april 2022 kita diminta isi formulir mengenai siapa yang menjadi kapten dan wakil kapten, kemudian email dan nomor telepon seluler untuk berkomunikasi. James pun memperlihatkan kepada Hukumonline persyaratan dari Mundiadvocat termasuk sisi administrasi dan kesemuanya sudah dipenuhi.

Tidak hanya kapten dan wakil kapten, seluruh pemain yang bertarung di ajang Mundiadvocat pun telah dicantumkan nomor telepon seluler beserta emailnya.

"Kemudian alasan dia sudah komunikasikan melalui kapten, tapi Marco selaku kapten tim tidak pernah dikirimi informasi apapun, tapi pemberitahuan mereka cuma di medsos dan website mereka," terangnya.

James melanjutkan sebelumnya ia diinformasikan sebelumnya untuk pertandingan pukul 21.00, kemudian tiba-tiba ada perubahan. "Pegangannya itu kalau ada perubahan kan tidak cukup di website, kan mereka bisa hubungi lewat telepon atau wa ke kapten loh kan aturannya melalui kapten yang selalu kita bilang, ini gak ada informasi," jelasnya.

Untuk turnamen Internasional sendiri PERADI FC sudah mengikuti tiga kali di level Asia dan tiga kali di level Dunia dan mayoritas James lah yang mengeluarkan dana baik untuk pertandingan, akodomasi mulai dari penerbangan, hotel hingga makan selama turnamen.

Dan angka yang dikeluarkan untuk sebuah turnamen juga tidak bisa dibilang kecil. Untuk Maroko saja misalnya, tiket pesawat satu orang sebesar Rp21 juta hanya sampai Casablanca, setelah itu masih menyewa bis untuk ke Marrakesh. Untuk makan selama di Maroko untuk rombongan berjumlah 36 orang sekitar Rp5 juta untuk 9 malam.

Sementara untuk mengikuti pertandingan harus membayar biaya sebesar Rp15 juta per orang, sehingga untuk total per orang sekitar Rp41 juta. Jika dihitung untuk biaya mengikuti satu turnamen sekitar 20 orang saja sudah Rp820 juta. Angka tersebut belum termasuk persiapan sebelum pertandingan seperti menyewa lapangan, perlengkapan dan lain sebagainya.

"Kalau saya pribadi punya keputusan sampai disini lah, satu karena kurang professional dengan panitia mundi dan saya sudah cukup kontribusi dengan 6 kali kalau ada rekan-rekan yang mau cari sponsor urunan biaya sponsor ya enggak papa karena sudah saatnya juga mereka independen," katanya.

Tags:

Berita Terkait