Perang dan Musuh Baru
Tajuk

Perang dan Musuh Baru

​​​​​​​Pemerintah sudah waktunya melihat kenyataan dan kemampuannya untuk memberikan keputusan-keputusan terbaik.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit

 

Baca:

 

Pemerintah di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia, dihadapkan pada pilihan-pilihan luar biasa sulitnya dalam mengambil keputusan. Sistem kenegaraan dan politik menentukan bagaimana kecepatan keputusan diambil. Negara dengan sistem demokrasi mempunyai jalur keputusan yang lebih panjang dibanding dengan negara dengan sistem otokratik. Di sejumlah negara penggunaan undang-undang tentang keadaan darurat terpaksa ditempuh. Apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah suatu negara, pasti akan ada dampaknya ke depan di segala bidang. Setiap negara akan mempunyai kehidupan normal baru, dengan segala manfaat dan pil pahit yang terpaksa harus ditelan.

 

Pemerintah Indonesia yang pada awalnya memulai upaya penanggulangan pandemi Covid-19 dengan ragu dan meremehkan, saat ini sudah mulai melihat bahaya akan sikap tersebut dan mulai terlihat serius dengan keputusan-keputusannya hari-hari ini, apalagi setelah menyadari bahwa bahaya itupun mengintai kalangan terdekat dengan pusat kekuasaan. Korban sudah mulai berjatuhan dengan rasio fatalitas saat ini termasuk tertinggi di dunia (mungkin karena data aktual tidak secara transparan diumumkan), dan penyebaran infeksi belum secara teknologi bisa dideteksi, sehingga menimbulkan keraguan tentang jumlah faktual mereka yang terdiagnosa positif, orang dalam pemantauan, atau pasien dalam pemantauan.

 

Apakah keputusan yang hari ini diambil akan betul bisa mencegah pandemi secara efektif? Apakah korban jiwa akan lebih bisa dikendalikan? Apakah kita mempunyai kemampuan finansial, kesiapan fasilitas dan tenaga medik yang cukup untuk mengatasi pandemi di Jakarta, provinsi luar Jakarta, daerah terpencil? Apakah disiplin masyarakat bisa ditegakkan dengan ketegasan penegakan hukum? Apakah negara dan masyarakat kita bisa mendukung kehidupan anggota masyarakat yang terpaksa harus tinggal di rumah dan terputus penghasilannya (kesiapan dana dan sistem logistik)? Apakah kita mau, bisa dan berhasil mendapatkan bantuan asing kalau peningkatan pandemi tidak bisa dibendung?

 

Semua pertanyaan tersebut tentu tidak bisa dijawab saat ini, dan tidak adil untuk membebankannya kepada pemerintah. Pada saat ini penanggulangan pandemi Covid-19 adalah masalah dan urusan kita semua, masalah pemerintah, dunia usaha, tokoh masyarakat, masyarakat sipil dan setiap individu anggota masyarakat.

 

Sudah saatnya kepentingan politik dan ekonomi ditanggalkan, perbedaan ideologis, agama, dan sistem sosial ditinggalkan, dengan satu tujuan, yaitu menyelamatkan setiap anggota masyarakat yang terpapar, tanpa perbedaan, berdasarkan kepentingan kemanusiaan semata.

 

Pemerintah sudah waktunya melihat kenyataan dan kemampuannya untuk memberikan keputusan-keputusan terbaik. Pengalaman terbaik yang dicontohkan oleh China, Jepang dan Korea Selatan bisa menjadi referensi. Dunia usaha sudah waktunya untuk menyadari bahwa ini saatnya melakukan "payback" kepada bangsa dan negara melebihi kewajibannya. Masyarakat sipil dan tokoh masyarakat wajib terjun menggalang dana publik dan memberikan pendidikan dan komunikasi efektif kepada anggota masyarakat secara positif untuk memerangi Covid-19 dalam kapasitasnya masing-masing.

 

Apapun "normal baru" yang akan kita hadapi nanti, hari ini sudah seharusnya kita menjadi satu, dalam semangat, gerakan dan perilaku dalam memerangi musuh baru ini.

 

ats, Maret 2020

Tags:

Berita Terkait