Peretasan Website BSSN Ancaman Serius Keamanan Siber Indonesia
Terbaru

Peretasan Website BSSN Ancaman Serius Keamanan Siber Indonesia

Peretasan dapat dialami website instansi pemerintah lainnya. BSSN harus melakukan evaluasi serius, mengaudit, dan monitoring terhadap sistem keamanan siber secara berkala.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 4 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

“Saya sungguh terkejut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menjadi tameng utama keamanan siber Indonesia justru kena retas”. Kekagetan itu datang dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani karena badan utama menghalau serangan peretas, malah website lembaga tersebut

“Ini ancaman serius bagi keamanan siber Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Puan mengatakan peretasan yang dialami website BSSN secara organisasi menjadi isu serius yang perlu direspon cepat pemerintah. Hal ini harus menjadi evaluasi serius bagi BSSN yang secara keorganisasian diberikan mandat oleh pemerintah dalam hal teknis memberikan pengamanan sistem keamanan siber di Tanah Air.  

Diiretasnya website BSSN, kata Puan, bukan tidak mungkin bakal dialami website milik instansi/lembaga pemerintah lain yang menyimpan data publik. Karena itu, evaluasi sistem pengamanan menjadi kewajiban bagi BSSN. Sebab, bukan tidak mungkin situs BSSN potensi besar dapat kembali disusupi peretas.

Anggota Komisi I DPR itu juga mendorong BSSN segera mengaudit secara teknis dan berkala adanya celah sistem keamanan yang mudah disusupi peretas. Selanjutnya, BSSN harus melakukan pembenahan internal di berbagai sektor sistem pengamanan secara teknologi ataupun sumber daya manusia. “Karena tidak mungkin melindungi keamanan siber pemerintah kalau belum bisa melindungi dirinya sendiri,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mendorong BSSN lebih optimal melakukan tugasnya dengan sumber daya yang ada. BSSN harus memaksimalkan kewenangan yang dimilikinya dalam melindungi keamanan siber publik. “BSSN tidak boleh kalah oleh hacker yang tidak bertanggung jawab di luar sana,” katanya.

Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Dahlian Persadha mengatakan penting memitigasi, salah satu unggahan pada twitter yang menyebut peretasan terhadap website milik BSSN. Dia melihat serangan siber memang kerap menimpa website milik instansi pemerintah. Sebelumnya website milik Sekretariat Kabinet (Seskab) pun mengalami hal yang sama.

Tags:

Berita Terkait