Maraknya bisnis rintisan atau UMKM yang memanfaatkan internet sebagai platform bisnis menandai pesatnya perkembangan ekonomi digital. Kondisi ini berkontribusi terhadap peningkatan potensi jumlah pengguna bisnis maupun pembeli digital di Indonesia. Pada akhir tahun lalu, Tempo bahkan menyebut potensi ini mengakibatkan Indonesia bakal jadi negara dengan ekosistem ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Namun, seperti dua sisi koin, kemajuan ekonomi digital juga berdampak pada menipisnya batas privasi. Konsekuensinya, penyebaran data-data pribadi akan semakin mudah tersebar. Hal ini mengingat di era digital, data menjadi komoditas esensial dan sering dicari. Untuk menekan atau bahkan menyiasati risiko tersebut, masyarakat perlu sadar akan pentingnya keamanan data pribadi. Apalagi, bagi entitas bisnis seperti startup dan UMKM. Untuk menunjang dan melindungi bisnisnya, dua sektor ini wajib memahami regulasi dan praktik perlindungan data pribadi.
Tantangannya, sekalipun perusahaan tersebut memiliki tingkat kapabilitas yang cukup tinggi, menjaga keutuhan keamanan data pribadi penggunanya adalah hal yang tidak mudah. Setiap entitas bisnis digital harus memahami ruang lingkup perlindungan data pribadi di Indonesia dari segi praktik dan regulasinya. Selain itu, perlu ada pemahaman khusus terkait batasan-batasan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan saat mengumpulkan data pribadi pelanggannya.
Lebih dari dua dekade menjadi pelopor penyedia konten edukasi dan analisis hukum terkini, Hukumonline memahami bahwa kesadaran hukum memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan entitas bisnis digital—seperti startup dan UMKM—sebagai katalis percepatan ekonomi nasional. Bagaimanapun, Hukumonline ingin mendorong startup dan UMKM untuk lebih responsif pada pemahaman perlindungan data pribadi.
Selama tiga hari berturut-turut, yakni pada 24-26 November 2020, Hukumonline akan menyelenggarakan Hukumonline Law Festival 2020. Acara ini merupakan wadah khusus yang kami sediakan bagi para pelaku bisnis startup dan UMKM; inkubator; akselerator; komunitas dan wirausaha sosial; hingga venture capital untuk terhubung dengan praktisi hukum terkemuka dan mendapatkan wawasan mendalam mengenai hukum.
Deretan narasumber kompeten akan mengisi kegiatan ini di antaranya AKSET Lawfirm; Makarim & Taira S.; Assegaf Hamzah & Partners (AHP); SSEK Indonesian Legal Consultants; serta Advisor dari Justika yang masing-masing akan akan memberikan pengetahuan komprehensif mengenai isu-isu hukum baik, berkaitan dengan hukum perlindungan data pribadi, kekayaan intelektual, maupun investasi. Hadir pula, Mandiri Capital yang akan membawakan tema pendanaan startup dan UMKM di masa pandemi; dan Tokopedia akan memberikan ulasan terkait kontrak-kontrak yang sering digunakan oleh startup maupun UMKM. Tak kalah menarik, Socolas dan Easybiz akan menjelaskan tentang social enterprise dan legalitas perizinan pendirian perusahaan startup maupun UMKM. Adapun regulator juga turut hadir, di antaranya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; BKPM; Kementerian Hukum dan HAM; dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Berikut adalah daftar sesi webinar yang dapat Anda ikuti!
Hanya dengan Rp500 ribu, dapatkan akses penuh ke webinar eksklusif selama tiga hari dan konsultasi hukum gratis bagi 100 pendaftar pertama! Kabar baiknya, saat ini berlaku promo Buy 2 Get 1 Free, dengan gratis 1 tiket setiap pembelian 2 tiket!
Gunakan kode voucher PROMO-NOV dan masukkan jumlah 3 tiket pada saat pembelian. Temukan informasi lengkap jadwal webinarnya dan beli tiketnya sekarang dengan mengunjungi Hukumonline Law Festival for Start-Ups & SME’s.