Salah seorang penyandang disabilitas mengeluhkan pelayanan maskapai Garuda Indonesia lantaran kursi prioritas untuknya telah diduduki oleh seorang pejabat. Maskapai Garuda Indonesia lalu memindahkan kursi untuknya dengan penumpang umum di kursi dekat emergency.
Meski telah meminta maaf atas kejadian itu dan mengatur ulang jadwal penerbangan penumpang tersebut dengan kursi prioritas, Garuda Indonesia mendapat sorotan publik mengenai pelayanannya.
Dalam Undang-Undang No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dijelaskan bahwa disabilitas merupakan seseorang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak,
Penyandang disabilitas menghadapi kesulitan yang lebih besar dibanding dengan masyarakat non disabilitas dalam mengakses layanan umum, seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
- Batasan dan Aturan Konten Kreator dalam Mengunggah Konten Digital
- Aturan Hukum LGBT di Indonesia, Bisa Dipidana?
- Penyandang Disabilitas Sering Menjadi Korban Kekerasan Seksual
Majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengeluarkan resolusi No.A/61/106 mengenai Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD), yaitu konvensi tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas.
Resolusi tersebut memuat hak-hak penyandang disabilitas dan menyatakan langkah untuk menjamin pelaksanaan konvensi tersebut. Pada 30 Maret 2007, Indonesia turut menandatangani konvensi tersebut dan secara tidak langsung menunjukkan kesungguhan negara untuk menghormati, melindungi, memenuhi, dan memajukan hak-hak penyandang disabilitas.