Kasus anak pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Mario Dendy yang turut menyeret orang tuanya, Rafael Alun Trisambodo, turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3), menyinggung tentang perilaku aparatur negara yang pamer kuasa di hadapan rakyat.
Hal itu disinggung Presiden saat menyampaikan pandangannya soal kasus kekerasan, pamer mobil mewah hingga penunggakan pajak kendaraan yang melibatkan anak dari mantan pejabat Ditjen Pajak yang menuai kekecewaan rakyat.
"Dari komentar-komentar yang saya baca baik di lapangan maupun di media sosial karena peristiwa di pajak dan di Bea Cukai, saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita," kata Jokowi seperti dikutip Antara.
Baca Juga:
- Kemenkeu: ASN yang Sedang Diperiksa Tidak dapat Resign
- Menkeu Buka Suara Terkait Penganiayaan dan Gaya Hidup Mewah Anak Pegawai Pajak
- Menkeu Copot Sementara Jabatan Pegawai Pajak Terkait Penganiayaan
Dia lalu menyampaikan bahwa hal itu wajar menuai kekecewaan rakyat. "Karena pelayanannya dianggap tidak baik, kemudian perilaku aparatnya jumawa dan pamer kuasa, kemudian pamer kekayaan, hedonis," ujarnya.
Dia meminta kementerian dan lembaga mendisiplinkan aparatur di bawahnya. Termasuk juga Polri, Kejaksaan Agung dan aparatur hukum lainnya.
"Sekali lagi saya ingin tekankan, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampe dipajang-pajang di Instagram, di media sosial," tegasnya.