Ia juga mengapresiasi peran Ketua Penyusun Borang Akreditasi Doktor Ilmu Hukum, Ahmad Redi. “Sangat perlu diapresiasi karena beliau dengan tekun dan telaten menyusun berkas akreditasi penuh tanggung jawab,” kata Faisal.
Ahmad Redi sendiri menyampaikan tidak mengalami kesulitan dalam mengurus akreditasi yang hasilnya memuaskan ini. Seluruh persiapan sudah dilakukan dan dijalankan dengan sembilan standar di prodi Doktor Ilmu Hukum Unbor.
Faisal berbagi cerita bahwa keunggulan prodi Doktor Ilmu Hukum antara lain publikasi karya ilmiah secara internasional di jurnal bereputasi. Selain itu ada beberapa kegiatan kuliah internasional di kampus terkemuka luar negeri. Faisal menyebut contohnya seperti berkunjung ke Utrecht University di Belanda, Hankuk University di Korea Selatan, Gakushin, Wako, dan Kansai Gaidai University di Jepang, serta Thammasat University di Thailand.
“Itu adalah salah satu keunggulan yang dimiliki prodi Doktor Ilmu Hukum Unbor sehingga bisa mendapatkan akreditasi unggul dari BAN-PT,” ungkapnya.
Faisal mengaku kampus yang ia pimpin menerima mahasiswa prodi Doktor Ilmu Hukum dengan berbagai macam latar belakang profesi mulai dari kepolisian, kejaksaan, kehakiman, advokat, dokter atau tenaga kesehatan, ASN, dosen, serta karyawan swasta.
“Ini semua membuktikan bahwa mengenyam pendidikan S3 di Unbor sangat diminati, dengan jumlah mahasiswa mencapai 339 sebagai bukti nyata keberadaannya,” ujar Faisal. Ia mengatakan target berikutnya adalah menuju akreditasi internasional.