PSHK Kritik Kemarahan Presiden Saat Sidang Kabinet
Berita

PSHK Kritik Kemarahan Presiden Saat Sidang Kabinet

PSHK mendesak Presiden Jokowi bertindak cepat dan fokus dalam pengambilan kebijakan terkait penanganan Covid-19 dengan berbasis pada data, pendapat, dan pertimbangan para ahli terutama ahli di bidang Kesehatan.

Oleh:
Agus Sahbani
Bacaan 2 Menit

Kedua, memberikan bantuan, memberikan dukungan dalam bentuk bantuan. Presiden misalnya, telah memberi bantuan sosial secara masif jumlah dan macamnya. Ketiga, lanjut Moeldoko, terkait pengerahan kekuatan cadangan, biasanya panglima semaksimal mungkin jangan sampai mengerahkan pasukan cadangan, kalau dikerahkan berarti situasi berantai dan darurat.

"Itu tiga hal yang diambil oleh seorang pemimpin, komandan lapangan dalam menghadapi situasi krisis. Untuk itu, Presiden menekankan untuk menghadapi situasi krisis seperti ini, kehadiran pimpinan lembaga wajib dan mutlak hukumnya agar bisa mengeksekusi kebijakan dengan cepat tepat dan akuntabilitas," kata dia lagi.

Jika seorang pemimpin tidak melakukan hal itu, bahkan ada kecenderungan lambat dan aturan yang menghambat tidak dibenahi, maka Presiden siap mengambil langkah yang lebih tegas. "Presiden menekankan jangan kita bekerja hanya terhambat oleh sebuah aturan, akhirnya terbelenggu, ini tidak boleh terjadi, cari solusinya untuk rakyat banyak," lanjutnya.

Moeldoko menambahkan dalam enam bulan terakhir Presiden sudah tiga kali menegur keras jajaran dan para menteri kabinetnya. “Setidaknya dengan segala intonasi dan persentase, ini yang ketiga Presiden (Jokowi) memberi kata-kata yang lebih keras, lebih kuat, ini lebih keras lagi sekarang,” katanya. (ANT)

Tags:

Berita Terkait