Rekomendasi KPK: Subsidi Gas LPG Diganti Bantuan Langsung Tunai
Berita

Rekomendasi KPK: Subsidi Gas LPG Diganti Bantuan Langsung Tunai

​​​​​​​Dianggap tidak tepat sasaran.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 4 Menit

Menurut Nicke, ada beberapa tantangan yang harus dijalankan Pertamina, pertama program bio diesel atau b 30 atau b 50 b 100 yang dicanangkan. Program ini sangat strategis karena Indoensia memiliki sumber sawit yang sangat melimpah sehingga ini kemudian harus dgunakan diolah sebagai salah satu energi andalan. Dan ke depannya sesuai program yang dicanangkan pemerintah adalah bagaimana mengatur pemasokan dari kelapa sawit ini agar porgram bio diesel bisa berkelanjutan.

Kedua, mengenai gas LPG yang 70 persen masih impor padahal Indonesia juga punya sumber baturabara yang bisa diolah sebaagi pengganti LPG. Hal ini pun perlu perlengkapan dan kebijakan untuk volume atau harga dari baturaba sehingga ini masuk ke ekonominya lebih menjanjikan untuk menggantikan LPG yang berasal dari negara lain.

“Ketiga, karena tingginya subsidi ini perlu dibuat mekanisme yang tepat sasaran. barangkali dari KPK akan sampaikan bagaimana rekomendasinya. kemudian, distribusi, ini harus ditingkatkan, dengan jumlah desa, 77 ribu di Indonesia, hari ini kita punya SPBU sekitar 7000 lebih, kita harus bangun SPBU di seluruh desa di indonesia, agar masyarakat indonesia menikmati aksesibilitas energi ini secara sama.,” jelasnya.

Dan keempat, yang sudah berjalan hingga saat ini adalah penyelamatan aset diseluruh daerah agar bisa dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat. Saat ini sudah ada dua kerjasama yang dilakukan yaitu di Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat di mana total aset yang diselamatkan Rp9,5 triliun. Dan aset ini akan kta dioptimalkan untuk menambah pendapatan daerah dan menyerap tenaga kerja di daerah tersebut.

Tags:

Berita Terkait