Haris memutuskan mulai berbagi hal-hal yang berguna bagi generasi muda calon lawyer di fakultas hukum atau yang baru memulai karier. “Saya merasa kita semua punya tanggung jawab sosial sebagai individu selain urusan pekerjaan,” katanya.
Ia memilih konten berbagi inspirasi berdasarkan pengalamannya sebagai senior di profesi hukum. Segudang pengalaman selama lebih dari dua dekade berkarier membuat Haris mantap meluncurkan serial khusus. Ia menamainya ‘Senior Berbagi’. Hingga berita ini dibuat, sudah ada lebih dari 30 episode berdurasi masing-masing lima menit.
“Setiap videonya singkat saja dan memacu kesadaran untuk bersemangat lalu proaktif mengembangkan diri,” kata pendiri firma hukum Azwar Hadisupani Rum & Partners (AHRP) ini menambahkan. Haris belum berniat mengajarkan hard skill dalam video-video yang dibuatnya. Fokusnya adalah membagikan inspirasi serta pola pikir alih-alih mengajarkan teknisnya.
Sejauh ini Haris berhasil mengumpulkan 2100-an subscriber di kanal YouTube miliknya. Tidak ada embel-embel khusus. Haris tampil natural dengan sosok yang khas apa adanya. Jumlah subscriber di kanal bernama Abdul Haris M Rum itu juga diakuinya termasuk sedikit.
“Untuk ukuran YouTuber itu sangat kecil. Tapi dalam rangka melakukan hal yang kita yakini bagus untuk masyarakat, tidak masalah,” katanya. Haris memang bukan satu-satunya YouTuber dari kalangan lawyer. Hanya saja, saat ini ia memang satu-satunya corporate lawyer Indonesia yang konkret membumi untuk menyampaikan pesan-pesan teladan bagi generasi muda.
“Saya mengajak rekan-rekan advokat senior lainnya untuk juga membagikan idealismenya, inspirasinya, lewat media ini. Targetnya hanya berbagi inspirasi, idealisme, tanggung jawab moral. Bukan sensasional,” Haris menambahkan. Mengejar subscriber yang banyak bukan menjadi tujuan Haris. Apalagi sampai memanfaatkannya untuk kepentingan marketing kantor atau monetisasi lainnya.
YouTuber Sambilan
Tentu saja Haris adalah YouTuber paruh waktu. Profesi utamanya terus berjalan termasuk menjalankan tanggung jawab memimpin HKHPM. Haris merekam semua video sendirian di sela pekerjaannya.