Resmi Dibuka, Pansel Capim KPK Cegah Kandidat Berpaham Radikal
Berita

Resmi Dibuka, Pansel Capim KPK Cegah Kandidat Berpaham Radikal

Pansel Capim KPK meminta bantuan BNPT untuk melakukan pelacakan terhadap semua kandidat. Presiden Joko Widodo meminta agar Pansel Capim KPK 2019-2023 mencari komisioner yang memiliki kemampuan manajerial kuat

Oleh:
Agus Sahbani/ANT
Bacaan 2 Menit

 

Infiltrasi paham radikalisme itu menurut Hamdi bahkan hadir di dalam sekolah, kementerian bahkan BUMN. "Infiltrasi itu sekarang menjadi kewaspadaan. Saya kira kita punya komitmen yang jelas bahwa pansel KPK harus terbebas dari kemungkinan terpapar ideoligi radikal. Hari ini kita lebih ekstra hati-hati karena dulu kan tidak ada trackin' ini. Tapi hari ini kita berhati-hati saja, tidak ada salahnya kita men-tracking kemungkinan-kemungkinan itu," ungkap Hamdi.

 

Kemampuan manajerial

Presiden Joko Widodo meminta agar Pansel Capim KPK 2019-2023 mencari komisioner yang memiliki kemampuan manajerial kuat. "Bagaimanapun peran pimpinan KPK sangat penting. Kami juga membahas berbagai permasalahan yang ada dalam dinamika pemberantasan dan pencegahan korupsi selama empat tahun ini. Presiden sangat memahami dan mengikuti dinamika yang ada," lanjut Yenti.

 

Yenti menyampaikan hal tersebut seusai pertemuan sembilan orang anggota Pansel Capim KPK  dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. "Kami diskusi yang sangat konstruktif, positif, dan objektif bagaimana Indonesia ke depan dengan penekanan pada pencegahan dan pemberantasan korupsi terutama memperhatikan pembangunan ekonomi. Namun, Presiden Joko Widodo tetap menyerahkan keputusan penuh kepada Pansel.

 

"Tadi kami berdiskusi dengan Bapak Presiden. Memang diharapkan nanti pimpinan KPK ke depan harus mempunyai kemampuan manajerial yang sangat kuat karena internal dan eksternal KPK ini perlu juga kita benahi," kata Anggota Pansel Capim KPK, Diani Sadiawati.

 

Diani mengakui mencari orang dengan kemampuan manajerial yang baik tersebut adalah tantangan yang cukup besar. "Tentunya ini menjadi PR besar bagi kami di pansel untuk mencari, tidak saja yang menguasai teknik investigasi, tapi juga membangun sistem yang baik yang transparan dan manajerial skill yang sangat membantu, khususnya di pencegahan karena kita sudah punya strategi nasional pencegahan korupsi dan ini tentu yang harus kita lakukan bersama-bersama," lanjut Diani.

 

Untuk mendapatkan profil calon tersebut, Pansel Capim KPK sudah bertemu dengan para pimpinan lembaga penegak hukum yaitu dengan pimpinan KPK dan Kejaksaan Agung pada 12 Juni 2019 dan bertemu dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian beserta pejabat terkait lain pada 13 Juni 2019 di Mabes Polri.

 

Pansel juga melakukan audiensi dengan pimpinan redaksi media baik TV, cetak, online, dan radio pada 13 Juni 2019 "Beberapa waktu lalu kami bertemu dengan 27 pemimpin redaksi, dan ada kemungkinan wawancara kita berbeda dengan 4 tahun lalu. Kita mungkin akan 'live', tapi ini bukan mencari Indonesia Idol. Namun bagaimana kita mendapat keinginan masyarakat, bagaimana melihat performance (calon) tapi tidak menutup substansi yang dimiliki calon karena bisa saja dia grogi, tapi substansinya bagus,
Insya Allah lebih baik," harap Yenti.

Tags:

Berita Terkait