Ia kemudian dipromosikan ke Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM menjadi pejabat eselon III sebagai Kepala Bidang Bantuan Hukum.
“Saat menjadi kepala bidang bantuan hukum, saya banyak berhubungan dan berurusan dengan lembaga bantuan hukum, masyarakat kurang mampu dan pihak-pihak yang berhadapan dengan hukum, tata kelola hukum dan bantuan hukum,” ujarnya.
Tidak lama berkecimpung di bantuan hukum, Ia kembali dipindahkan menjadi Kepala bidang ekonomi, keuangan, industri perdagangan, dan infrastruktur yang kini berubah nama menjadi Koordinator Bidang Perekonomian.
“Di BPHN ada empat pusat yang salah satunya adalah Pusat Analisis dan Evaluasi yang didalamnya ada Koordinator Bidang Perekonomian,” jelasnya.
Sejak awal meniti karier di Kemenkumham bukan tanpa alasan, Ia melihat dunia yang lebih luas dari latar pendidikannya di ilmu hukum.
“Awalnya saya merasa relatif mudah jika bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikan, namun ternyata dunia sangat luas. Lulusan ilmu hukum ternyata bisa menjadi bagian di bidang perundang-undangan, legal drafter, legal analis bahkan jurnalis yang semuanya punya tantangan sendiri,” terangnya.
Ia juga berbagi pengalaman mengenai tantangan selama menjalani pekerjaan di Kemenkumham. “Sebagai analis hukum, ketika ada kebijakan yang mungkin akan bergejolak di masyarakat, kita hanya mampu untuk mengingatkan dampaknya kepada pemerintahan. Dengan kapasitas yang terbatas tersebut itu merupakan tantangan sekaligus hal yang menarik selama bekerja,” ucapnya.