Seputar Saham: Jenis, Aturan Kepemilikan, dan Keuntungannya
Terbaru

Seputar Saham: Jenis, Aturan Kepemilikan, dan Keuntungannya

Tertarik terjun ke dunia investasi saham? Kenali dulu apa itu saham, jenis-jenisnya, aturan kepemilikan saham dari sisi hukum, serta keuntungan dan kerugiannya.

Oleh:
Tim Hukumonline
Bacaan 7 Menit

Tercatat ada 752 perusahaan yang sudah go public di BEI. Per Januari lalu, BEI mengklasifikasikan saham ke dalam dua belas sektor sebagai berikut:

  1. Energi (A): mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa terkait dengan energi yang tidak terbarukan (fossil fuels), perusahaan pendukung jasa industri tersebut, dan perusahaan yang menjual produk dan jasa energi alternatif.
  2. Barang baku (B): mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa yang digunakan industri lain sebagai bahan baku untuk memproduksi suatu barang.
  3. Perindustrian (C): mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa untuk industri, bukan konsumen. Produk dan jasa yang dihasilkan merupakan produk dan jasa final, bukan produk olahan seperti bahan baku.
  4. Barang konsumen primer (D): mencakup perusahaan yang melakukan produksi atau distribusi produk dan jasa atas barang primer atau mendasar.
  5. Barang konsumen non-primer (E): mencakup perusahaan yang melakukan produksi atau distribusi produk dan jasa atas barang sekunder.
  6. Kesehatan (F): mencakup perusahaan yang menyediakan produk dan layanan kesehatan, seperti produsen alat dan perlengkapan, jasa, farmasi, hingga riset kesehatan.
  7. Keuangan (G): mencakup perusahaan yang menyediakan layanan keuangan, seperti bank, modal ventura, jasa investasi, dan lainnya.
  8. Properti dan real estat (H): mencakup perusahaan pengembang properti dan real estat dan perusahaan yang menyediakan penunjangnya.
  9. Teknologi (I): mencakup perusahaan yang menjual produk dan jasa teknologi, seperti perusahaan jasa internet, perangkat komputer, dan lainnya.
  10. Infrastruktur (J): mencakup perusahaan yang berperan dalam pembangunan dan pengadaan infrastruktur, seperti perusahaan konstruksi bangunan sipil, utilitas, dan lainnya.
  11. Transportasi dan logistik (K): mencakup perusahaan yang berperan dalam aktivitas perpindahan dan pengangkutan, seperti penyedia transportasi dan perusahaan penyedia jasa pengantaran.
  12. Produk investasi tercatat (Z): mencakup produk-produk investasi yang tercatat di BEI.

Jenis-jenis Saham

Jenis-jenis saham dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan, cara pengalihan, dan kinerja perdagangan. Berikut rincian klasifikasinya.

Jenis saham berdasarkan kepemilikan:

  • Saham biasa (common stocks). Menempatkan pemilik sebagai pemegang klaim paling akhir. Pemilik akan mendapat keuntungan apabila perusahaan memperoleh laba. Akan tetapi, ketika pembagian keuntungan (dividen) dilakukan atau pada waktu penjualan aset perusahaan saat likuidasi, pemilik akan mendapatkan prioritas paling akhir.
  • Saham preferen (preferred stocks). Gabungan antara common stocks dan obligasi. Secara keseluruhan, preferred stocks mirip dengan common stocks. Perbedaannya ada pada tingkat suku bunga keuntungan yang bersifat tetap dan prioritas pembagian keuntungan. Selain itu, pemilik mempunyai hak untuk menukarkan preferred stocks dengan saham biasa. Sebagai informasi, umumnya jenis ini diakhiri dengan huruf “P”.

Jenis saham berdasarkan cara pengalihan

  • Bearer share. Nama kepemilikannya tidak tertulis sehingga mudah dipindahtangankan. Jenis ini ditujukan untuk jual beli, proses pemindahtanganannya mudah, tidak memerlukan badan hukum sebagai perantara.
  • Registered share. Nama kepemilikannya tertulis dalam surat berharga. Cara pengalihannya memerlukan prosedur hukum dalam proses balik nama.

Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan

  • Blue chip stocks. Dikeluarkan oleh perusahaan bereputasi tinggi. Reputasi dinilai dari penghasilan perusahaan yang stabil dan konsisten dalam membagi hasil. Jenis ini merupakan saham yang paling banyak diincar oleh investor.
  • Income stocks. Saham unggulan yang selalu membayar dividen lebih besar dari rata-rata dividen pada periode sebelumnya. Jenis ini biasanya terus mengalami kenaikan yang signifikan dalam setiap periode.
  • Growth stock. Memiliki harga pasar yang lebih tinggi dari nilai perusahaannya sendiri. Jenis yang satu ini didukung oleh prospek pertumbuhan jangka panjang pada bisnis perusahaan.
  • Speculative stocks. Memiliki nilai keuntungan tertinggi, namun laba yang diberikan tidak konsisten. Jenis ini diminati oleh para investor dengan profil risiko high risk.
  • Counter cyclical stocks. Memiliki kondisi paling stabil saat situasi ekonomi sedang bergejolak. Jenis ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi ekonomi atau bisnis. Akan tetapi, keuntungannya bergantung pada perusahaan yang mengeluarkannya.

Aturan Kepemilikan Saham

Dalam undang-undang, aturan kepemilikan saham termuat dalam sejumlah ketentuan. Pasal 52 ayat (1) UUPT menerangkan bahwa pemilik saham berhak untuk menghadiri dan mengeluarkan pendapatnya dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Selain itu, pemilik saham juga berhak menerima pembayaran atas dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi.

Tags:

Berita Terkait