Terpilihnya Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal yang diajukan presiden dan lolos menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR resmi menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kepala Staf Angkatan Laut itu menggantikan Jenderal Muhammad Andika Perkasa yang memasuki masa purna bhakti pada 21 Desember 2022 mendatang. Ada sejumlah tantangan besar TNI berada di pundak kepemimpinan Laksamana Yudi Margono.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Syarief Hasan mengatakan sosok Laksamana Yudo Margono layak menerima estafet kepemimpinan dari Jenderal Andika Perkasa. Sebab, Yudo memenuhi syarat setelah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) dan memiliki kemampuan yang mumpuni. Karenanya, Yudo sosok yang tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di tubuh TNI.
Namun begitu, tantangan besar TNI ke depan menanti terutama dalam menjaga kedaulatan negara. “Salah satu tantangannya adalah adanya sengketa di Laut Cina Selatan yang melibatkan beberapa negara dan berdekatan langsung dengan Laut Natuna Utara milik Indonesia. Tapi, saya optimis TNI di bawah kepemimpinan komando Laksamana Yudo Margono dapat mengatasi berbagai tantangan dengan baik,” ujar Syarief Hasan dalam keterangannya, Minggu (4/12/2022).
Baca Juga:
- KontraS: 8 Pekerjaan Rumah Ini Perlu Dituntaskan Panglima TNI Baru
- Pergantian Panglima TNI Momentum Terakhir Presiden Buktikan Komitmen Reformasi TNI
Ia menyebut tantangan lain yang harus dapat ditangani soal pencurian ikan, pelanggaran wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), penyelundupan barang-barang ilegal serta pelanggaran lainnya. Soal berbagai bentuk pelanggaran di wilayah laut, Yudo memiliki pengalaman mumpuni untuk mengatasinya.
Lantas bagaimana tantangan menghadapi hajatan besar Pemilu 2024 mendatang? Bagi anggota Komisi I DPR itu, pemilu menjadi tantangan besar bagi TNI. Sebab, Panglima TNI bakal menghadapi berbagai dinamika politik jelang Pemilu 2024 mendatang. Diperlukan perhatian serius dari TNI dalam memastikan proses pesta demokrasi berjalan aman dan tanpa kegaduhan.
Panglima TNI pun harus memastikan seluruh jajaran para perwira tinggi, menengah, hingga prajurit di lapangan tetap bersikap profesional, independent, serta tidak terjebak dengan politik praktis. Di sektor ekonomi, Panglima TNI pun bakal menghadapi tantangan resesi ekonomi global sebagai tantangan non militer yang harus dihadapi secara bersama-sama.