Sri Dewi Novani : Menjadi Perempuan Berdaya Dengan Menebar Dukungan dan Manfaat
Terbaru

Sri Dewi Novani : Menjadi Perempuan Berdaya Dengan Menebar Dukungan dan Manfaat

Mendukung sesama perempuan untuk menggapai mimpi masing-masing adalah salah satu bentuk support pemberdayaan perempuan.

Oleh:
Tim Publikasi Hukumonline
Bacaan 4 Menit

Menjadi Ibu bekerja tentu memiliki ragam cerita, Sri Dewi Novani memiliki 3 (tiga) buah hati yaitu putri pertamanya yang bernama Sachio berusia 13 tahun, putra kedua bernama Xavian berusia 9 tahun, dan putri ketiga bernama Zaia berusia 3 tahun. Khususnya saat weekend, ia menyempatkan waktu untuk berolahraga bersama, “Biasanya saat weekend pagi kami sempatkan olahraga bareng, seringnya kami bersepeda, main basket atau jalan pagi di area cluster.” Selain itu, aktivitas favorit keluarga ini adalah menonton film, “Kalau ada film yang bagus kita nonton dan makan bareng diluar, tapi selama pandemic biasanya kita nonton barengnya dirumah dari streaming film langganan, sambil bikin popcorn sendiri.” imbuh Dewi kepada tim Hukumonline (12/12). 

r7aq6Zs5ZEPcIRIhtl583r6aBP4hfbm1-JuhyQF2

Kesibukan karir dan menjadi Ibu sudah cukup memenuhi hari-hari Sri Dewi Novani, “Meskipun sangat sulit untuk me time tapi saya menyempatkan minimal sebulan sekali untuk kumpul dengan teman-teman, kadang arisan atau sekedar chit-chat dengan teman. Sekali-kali juga saya sempatkan untuk ke salon atau spa.” Ia menambahkan kebahagiannya saat sedang me time, “Saya sangat menikmati waktu sendiri saat di spa, saya bisa relax, release stress dan revitalisasi tubuh. Menurut saya me time sangat diperlukan untuk kesehatan mental di tengah rutinitas sehari-hari baik sebagai Ibu maupun pekerja.” imbuhnya.

Sri Dewi Novani mengajarkan kedua putrinya menjadi perempuan yang berdaya sejak dini dengan hal-hal kecil dan sederhana, “Belajar mandiri sejak dini dimulai dari hal-hal kecil, mengajarkan agar berani mengemukakan pendapat dan bertanggung jawab terhadap pilihannya.” Sedangkan, bagi sang putra penting baginya untuk diajarkan cara menghormati perempuan yaitu dengan role model, “Dimulai dari keluarga, dengan menghormati ibunya, eyangnya, kakak dan adik perempuannya. Sebagai anak laki-laki dia juga diajarkan untuk selalu melindungi dan menghargai perempuan.”

Menjadi Ibu bekerja atau tidak bekerja adalah pilihan yang memiliki tanggung jawab masing-masing, sedangkan menjadi Ibu yang bahagia adalah keharusan. Sri Dewi Novani menyatakan, “Harapan saya untuk para Ibu-ibu baik yang bekerja maupun tidak bekerja agar dapat menjadi Ibu yang cerdas, kuat dan memberikan manfaat yang baik untuk keluarga dan orang lain. Juga tidak takut untuk mengejar mimpinya karena keluarga bahagia dimulai dari Ibu yang bahagia.”

Tags: