Strategi Mempersiapkan Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi
Utama

Strategi Mempersiapkan Penulisan Jurnal Internasional Bereputasi

Penulisan jurnal internasional bereputasi dapat membuat seseorang dibutuhkan dan bagaimana sebuah karya tulis ilmiah diharapkan oleh banyak orang sehingga menjadi pakem kelaziman di dunia akademik internasional.

Oleh:
Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit
Saru Arifin selaku dosen hukum di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang memaparkan strategi mempersiapkan penulisan jurnal internasional bereputasi. Foto: WIL
Saru Arifin selaku dosen hukum di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang memaparkan strategi mempersiapkan penulisan jurnal internasional bereputasi. Foto: WIL

Dalam mempersiapkan penulisan jurnal internasional bereputasi dibutuhkan beberapa strategi untuk dapat tembus di jurnal internasional bereputasi. Jurnal internasional bereputasi ini adalah salah satu wadah dalam pencapaian bagi seorang peneliti.

Banyak dosen atau mahasiswa di Indonesia yang  telah melakukan penelitian dengan baik dan dengan hasil penelitian yang memuaskan, namun seringkali menemui kendala dalam menuliskannya ke dalam bentuk jurnal.

Hal ini disebabkan karena kurangnya pengalaman dalam menulis jurnal internasional bereputasi dan kendala teknis lainnya. Untuk mempersiapkan penulisan jurnal atau artikel yang bisa tembus di jurnal internasional bereputasi, Saru Arifin selaku dosen hukum di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang memaparkan strategi mempersiapkan penulisan jurnal internasional bereputasi.

Baca Juga:

“Hal pertama yang perlu kita pahami adalah bagaimana memformulasikan ide ke dalam karya tulis akademik dan meningkatkan peluang publikasi di jurnal internasional yang bereputasi,” jelasnya, Jumat (16/9).

Latar belakang Saru Arifin sebagai akademisi sudah tidak terelakkan lagi dengan kontribusinya yang menuliskan banyak jurnal internasional bereputasi. Saat ini, dosen FH Unnes tersebut tengah menempuh pendidikan doktornya di University of Pecs Hungaria dan telah menerbitkan 19 artikel internasional bereputasi.

“Selama 2 tahun studi Phd di Hungary, saya sudah menulis 19 artikel. Inti dari hal ini adalah saya melihat bahwa jadikan aktivitas menulis sebagai sebuah kesenangan sehingga dengan begitu dia akan mengalir saja,” katanya.

Tags:

Berita Terkait