Tanggapan YLKI Soal Kecelakaan Kolam Renang Surabaya
Terbaru

Tanggapan YLKI Soal Kecelakaan Kolam Renang Surabaya

Pihak kepolisian diminta usut tuntas kasus robohnya seluncuran Kenjeran Park. Tanggung jawab pengelola terhadap nasib konsumen jangan diabaikan.

Oleh:
Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi. Foto: Dok. Hukumonline
Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi. Foto: Dok. Hukumonline

Tragedi kecelakaan robohnya wahana perosotan di taman bermain air atau water park di Kenjeran Park Surabaya pada Sabtu (7/5) menjadi perhatian berbagai pihak khususnya mengenai aspek keamanan dan keselamatan bagi konsumen. Akibat kecelakaan tersebut sedikitnya 16 korban mengalami luka berat dan trauma.

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi menyatakan pihak kepolisian harus mengusut tuntas robohnya seluncuran water park tersebut. Dia menyatakan kecelakaan tersebut dapat disebabkan oleh ketelodoran pihak pengelola yang tidak memeriksa ulang keandalan dan kelayakan teknis area bermain secara seksama.

Terlebih lagi, penggunaan wahana tersebut terjadi saat puncak pengunjug memanfaatkan libur lebaran. Selain itu, dia juga menekankan agar pengelola water park bertanggung jawab terhadap biaya pengobatan para korban.

“Seharusnya para pengelola tempat bermain harus dicek ulang keandalannya demi aspek keamanan dan keselamatan penggunanya. Hal ini boleh jadi merupakan keteledoran pula dari pihak regulator atau pemda yang abai terhadap pengawasan yang seharusnya dilakukan,” ungkap Tulus, Senin (9/5).

Baca Juga:

Sementara itu, seperti dikutip dari Antara, pengelola Kenjeran Park (Kenpark) Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, memberikan penjelasan terkait ambrolnya seluncuran di "waterpark" atau kolam renang di Kenpark, Sabtu, yang mengakibatkan 16 orang cedera.

Kepala HRD Waterpark Kenjeran Bambang Irianto mengatakan pihaknya selalu rutin melakukan perawatan wahana. Menurut dia, perawatan terakhir dilakukan sembilan bulan sebelumnya. "Kondisi wahana sebenarnya masih layak, sehingga diduga penyebab seluncuran ambrol adalah kelebihan muatan," kata dia.

Tags:

Berita Terkait