Tantangan Keamanan Siber Makin Besar, Indonesia Dorong Tata Kelola Data Lintas Negara
Terbaru

Tantangan Keamanan Siber Makin Besar, Indonesia Dorong Tata Kelola Data Lintas Negara

Pemerintah berupaya meningkatkan pemahaman praktik tata kelola data agar mampu memfasilitasi arus data di tingkat regional maupun global yang interoperable dan terpercaya (trusted).

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit

"Berangkat dari kebutuhan tersebut, Digital Economy Working Group (DEWG) dalam Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 yang diampu oleh Kementerian Kominfo mengangkat isu Data Free Flow With Trust (DFFT) dan Cross-border data flow (CBDF) bersama isu Konektivitas dan pemulihan pasca COVID-19; dan Kecakapan digital dan literasi digital sebagai isu prioritas DEWG," jelas Dedy.

Menurut Dedy, sepanjang gelaran pertemuan DEWG yang dimulai dari bulan Maret 2022. Khususnya di Pertemuan Ketiga DEWG 20-22 Juli 2022 lalu, DEWG melakukan pembahasan DFFT dan CBDF bersama pemangku kepentingan terkait seperti akademisi, organisasi internasional, pelaku usaha, dan beberapa perwakilan masyarakat sipil.

"Kami mendorong pembahasan fairness, lawfulness, transparency, dan reciprocity untuk menjadi rujukan tata kelola data lintas batas negara. Melalui diskusi ini, DEWG berharap dapat memfasilitasi ruang diskusi untuk mengidentifikasi elemen konvergensi baik di level nasional, regional maupun multilateral untuk mendorong interoperabilitas data untuk menghadirkan arus data lintas batas yang terpercaya," jelasnya.

Dedy Permadi mengapresiasi Hukumonline International Law Webinar Series 2022 yang akan menjadi salah satu sarana untuk memperluas pengetahuan peserta dalam memahami unsur-unsur signifikan suatu kegiatan arus data lintas batas.

"Ini menjadi momentum partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung pembahasan terkait arus data di forum DEWG dalam rangka mewujudkan pemulihan ekonomi pasca-pandemi melalui teknologi digital," ungkapnya.

Stafsus Menteri Kominfo Bidang Digital dan SDM mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menghadirkan ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.

"Mari terus perkuat kolaborasi dan sinergi: bersama kita bangkit, untuk mewujudkan ruang digital yang lebih sehat, aman, dan produktif bagi semua," tandasnya.

Tags:

Berita Terkait