Tantangan Menjadi Konsultan Hukum Perempuan Hingga PTUN Jakarta Batalkan UMP 2022
Terbaru

Tantangan Menjadi Konsultan Hukum Perempuan Hingga PTUN Jakarta Batalkan UMP 2022

Membuat spoiler film ternyata bisa melanggar hak cipta, keunggulan produk regulatory compliance system atau RCS Hukumonline bagi perusahaan, dan ICW mempertanyakan putusan dewas KPK menggugurkan sidang etik Lili Pintauli SIregar.

Oleh:
M. Agus Yozami
Bacaan 3 Menit
Tantangan Menjadi Konsultan Hukum Perempuan Hingga PTUN Jakarta Batalkan UMP 2022
Hukumonline

Dari tahun ke tahun, tak henti-hentinya Hukumonline dengan terus setia memberikan ragam informasi hukum berkualitas setiap harinya kepada masyarakat luas. Tentu, tiap artikel yang disajikan khususnya dalam bentuk pemberitaan bertujuan agar masyarakat lebih melek hukum.

Beragam isu disajikan secara lugas dengan bahasa yang mudah dipahami selalu menghiasi pemberitaan Hukumonline. Kali ini, Redaksi Hukumonline merangkum 5 artikel pilihan yang tayang pada Selasa (12/7). Yuk, kita simak artikelnya bersama-sama!

1. Fabiola Hutagalung: Ada Dua Tantangan bagi Konsultan Hukum Perempuan

Partner dari Kantor Hukum Hanafiah Ponggawa & Partners (Dentons HPRP), Fabiola Hutagalung, memandang pada dasarnya kompetensi yang dimiliki konsultan hukum perempuan tidak kalah jika disandingkan dengan konsultan hukum laki-laki. Dengan kesamaan kompetensi yang ada, peran yang diemban keduanya pun menjadi sama. Meski terdapat kesamaan dalam hal peran dan kompetensi, ia tidak memungkiri terdapat tantangan terbesar yang umum dihadapi konsultan hukum perempuan. Tidak lain adalah terkait bagaimana cara menyeimbangkan antara kehidupan dalam keluarga sebagai seorang istri dan ibu dengan kehidupan sebagai seorang profesional hukum.

Baca Juga:

2. Hati-hati! Bikin Spoiler Film Bisa Langgar Hak Cipta

Seiring dengan perkembangan zaman, muncul spoiler film. Spoiler atau bocoran atau beberan merupakan tulisan atau keterangan mengenai suatu cerita, yang membeberkan jalan cerita tersebut. Bahkan di era digital, spoiler film cukup merajalela dan hadir dalam berbagai platform-platform digital seperti Youtube, Tiktok, dan lain sebagainya. Namun tahukah kalian bahwa spoiler film dapat merupakan tindakan pelanggaran terhadap hak cipta?

3. Keunggulan Regulatory Compliance System Hukumonline bagi Perusahaan

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan jasa dan atau barang baik nasional maupun multinasional dalam menjalankan manajemen operasionalnya sehari-hari yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, membutuhkan suatu peraturan perusahaan yang berlaku dan dipatuhi oleh seluruh karyawan. Terkait hal itu, PT Pertamina Geothermal Energy merupakan anak perusahaan PT Pertamina yang bergerak di bidang pemanfaatan energy panas bumi memanfaatkan regulatory compliance system atau RCS dalam pemantauan kepatuhan suatu perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta komprehensif.

4. Catatan Kritis ICW Soal Gugurnya Sidang Etik Lili Pintauli

Indonesia Corruption Watch (ICW) menanggapi pengunduran diri salah seorang Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar yang diumumkan secara resmi pada Senin (11/7). ICW menilai penetapan Dewan Pengawas menggugurkan sidang dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Lili Pintauli Siregar patut dipertanyakan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait