Tokoh Parpol dan Agama Tolak Penyalahgunaan Agama Dalam Kampanye
Utama

Tokoh Parpol dan Agama Tolak Penyalahgunaan Agama Dalam Kampanye

Masalah agama adalah masalah yang sangat sensitif. Jika disalahgunakan dalam berkampanye, dikhawatirkan akan menyulut konflik yang besar.

Oleh:
Zae
Bacaan 2 Menit

 

Pernyataan sikap

Pertemuan antara tokoh agama dan tokoh Parpol itu diakhiri dengan penandatanganan pernyataan bersama tersebut. Dalam pernyataan itu diserukan kepada seluruh elemen bangsa untuk sejauh mungkin menghindari kekerasan sebagai bagian dari solusi.

 

Kepada seluruh pengurus, aktivis, dan simpatisan Parpol dihimbau untuk sejauh mungkin tidak menggunakan agama sebagai komoditas politik. Lalu, kepada seluruh agamawan dan majelis agama-agama dihimbau untuk tidak terjebak pada kepentingan jangka pendek untuk melakukan penyalahgunaan agama.

 

Pada draf awal pernyatan sikap itu, beberapa kali disebutkan kata-kata 'politisasi' agama. Namun setelah mendapat masukan dari Sekum MUI, Dien Syamsuddin, kata-kata 'politisasi' diganti menjadi 'penyalahgunaan'. Alasannya, agama sebagai salah satu dasar dalam berpolitik itu tidak dilarang dan sudah dipraktekkan.

 

Pada bagian akhir, ada masukan juga dari Slamet Effendi Yusuf untuk memasukkan himbauan kepada penyelenggara Pemilu (KPU, Panwas, Aparat, Pemantau dan lain-lain) untuk dapat bekerja secara baik dan adil, sehingga terwujud Pemilu seperti yang diharapkan.

Tags: