Wagub DKI Sebut Pemindahan Ibukota ke IKN Cegah Jakarta Tenggelam, Walhi: Gak Nyambung!
Terbaru

Wagub DKI Sebut Pemindahan Ibukota ke IKN Cegah Jakarta Tenggelam, Walhi: Gak Nyambung!

Masalah yang mengancam Jakarta tenggelam pemerintah gagal dalam merencanakan tata ruang, menyediakan layanan pipa air bersih, dan melakukan penegakan aturan terkait ekstraksi air tanah dalam equifier untuk sektor komersil dan industri.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Kebijakan pemerintah yang tengah memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus bergulir. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria, menilai pemindahan itu dapat membantu mengurangi potensi Jakarta tenggelam. "Karena kan terjadi pergeseran jumlah warga yang ada di Jakarta ke IKN. Itu terjadi pengurangan," katanya di Balai Kota Jakarta sebagaimana dikutip kantor berita Antara, Selasa (9/8/2022).

Selaras itu, Riza mengatakan konsumsi air tanah diharapkan ikut berkurang, sehingga meringankan beban di DKI Jakarta. "Memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, diantaranya adalah mengurangi beban DKI Jakarta termasuk beban adanya penurunan muka air tanah," ucapnya.

Untuk menekan konsumsi air tanah, Pemprov DKI melalui BUMD PAM JAYA berupaya mempercepat penyediaan air bersih perpipaan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Riza juga meminta pelaku industri, perhotelan, dan pusat perkantoran tidak menggunakan air tanah. "Ini juga dilakukan monitor dan evaluasi karena ini juga salah satu sebab penggunaan air tanah berlebihan," imbuhnya.

Merespon pernyataan itu Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci Fitria Tanjung, mengatakan pemindahan Ibu Kota ke IKN membantu mencegah Jakarta dari ancaman tenggelam adalah sesat pikir.

“Pernyataan Wagub ini adalah logical fallacy yang berbahaya yang dapat menumbalkan keberlangsungan lingkungan hidup dan hidup warga Jakarta. Jelas sekali bahwa premis akar masalah yang menyebabkan Jakarta tenggelam dan kesimpulan yang ditarik sebagai landasan solusi, tidak nyambung,” kata Suci dalam keterangan tertulis, Minggu (14/8/2022).

Suci menilai akar masalah yang mengancam Jakarta tenggelam karena pemerintah yang gagal dalam merencanakan tata ruang, menyediakan layanan pipa air bersih serta gagal melakukan penegakan aturan terkait ekstraksi air tanah dalam equifier untuk sektor komersil dan industri.

Tags:

Berita Terkait