Wagub DKI Sebut Pemindahan Ibukota ke IKN Cegah Jakarta Tenggelam, Walhi: Gak Nyambung!
Terbaru

Wagub DKI Sebut Pemindahan Ibukota ke IKN Cegah Jakarta Tenggelam, Walhi: Gak Nyambung!

Masalah yang mengancam Jakarta tenggelam pemerintah gagal dalam merencanakan tata ruang, menyediakan layanan pipa air bersih, dan melakukan penegakan aturan terkait ekstraksi air tanah dalam equifier untuk sektor komersil dan industri.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit

Kegagalan pemerintah juga tercermin dari minimnya kawasan imbuhan air tanah karena 64-92 persen merupakan tutupan lahan kedap dan terbangun (Data DLH DKI Jakarta). Artinya, beberapa wilayah di Jakarta kehilangan kemampuan menyerap air, sehingga mengganggu ketersediaan air tanah.

“Wilayah dengan tutupan lahan kedap air paling tinggi adalah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, yang mana, kedua daerah tersebut juga merupakan wilayah yang paling tinggi angka penurunan muka tanahnya,” ujar Suci.

Selain itu, penyataan Riza soal upaya pencegahan Jakarta tengelam juga kontradiktif dengan kebijakan yang dibuat pemerintah. Melalui Peraturan Gubernur Nomor 118 Tahun 2020, pemerintah justru mempermudah Izin pembangunan Gedung di Jakarta. Padahal, penurunan muka tanah juga dipengaruhi oleh beban bangunan.

Secara umum, Walhi Jakarta menilai pemindahan IKN tidak akan berdampak signifikan pada penurunan masalah lingkungan hidup di Jakarta. Sebab, pasca pemindahan tersebut, Jakarta masih diwacanakan menjadi pusat bisnis dan jasa global di mana kebutuhan terhadap ruang akan terus tinggi dan wacana pemulihan lingkungan hidup di Jakarta menjadi semakin sulit dibayangkan.

“Pemindahan ibu kota sama sekali tidak berkaitan dengan agenda pemulihan lingkungan hidup di Jakarta. Selama ambisi pembangunan tidak diturunkan, Jakarta akan sulit pulih. Jadi, berhenti menggunakan alasan perbaikan lingkungan hidup di Jakarta untuk memuluskan rencana pemindahan ibu kota,” tegas Suci.

Tags:

Berita Terkait