Hakim-Terdakwa Saling Lempar di Ruang Sidang
Jeda

Hakim-Terdakwa Saling Lempar di Ruang Sidang

Ruang sidang di Baroda, India, berubah menjadi arena pertempuran saat seorang terdakwa yang sedang diadili melemparkan sepatu ke arah hakim yang kemudian membalasnya dengan melemparkan sebuah pemberat kertas ke arah lawannya.

Oleh:
Amr
Bacaan 2 Menit
Hakim-Terdakwa Saling Lempar di Ruang Sidang
Hukumonline

Sementara itu, Nazir dikembalikan ke tahanan dengan pelanggaran tambahan atas namanya. Dilaporkan pula bahwa ini bukan pertama kalinya Nazir melempar hakim yang mengadilinya dengan sepatu. Sebelumnya, dia juga tercatat pernah menyerang dua hakim lain dengan cara yang sama.

Cerita soal lempar-melempar sepatu di ruang sidang sama sekali bukan monopoli para hakim di India. Hakim-hakim di Indonesia juga tidak asing lagi melihat benda-benda mulai dari sendal jepit, sampai kursi terdakwa yang melayang di hadapannya.

Beberapa insiden pelemparan terhadap hakim yang pernah direkam oleh dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia, Binoto Nadapdap antara lain hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dilempari dengan sendal jepit oleh pihak yang tidak puas dengan putusannya. Lalu, hakim di Pengadilan Negeri Bandung juga pernah dilempari dengan telur busuk oleh terdakwa yang merasa persidangan atas dirinya merupakan rekayasa.

Kemudian, ada lagi kisah hakim di Pengadilan Negeri Lhoksukon yang terpaksa lari terbirit-birit lantaran sekelompok pengunjung sidang yang kecewa dengan putusannya melempar sang hakim dengan kursi terdakwa (sinarharapan.co.id, 5 Desember 2003).

Nazir Mohammad alias Taklo adalah pencuri kelas teri di kota Baroda. Pagi itu, dia berada di ruang sidang menghadapi serangkaian dakwaan diantaranya pembobolan rumah dan pencurian. Sidang waktu itu dipimpin oleh ketua pengadilan rendah, CD Vaghela, demikian seperti dilansir situs mid-day.com (31/3).

Namun, pagi itu Nazir agaknya tidak sabar dengan proses persidangan yang ia anggap berjalan lamban. Maka, dia pun berinisiatif untuk mempercepatnya dengan caranya sendiri. Sejurus kemudian, Nazir melompat ke luar dari kotak tempat saksi dan berlari ke arah hakim.

Puncak dari kenekatan Nazir adalah saat dia melepas sepatu yang ia kenakan dan melemparkannya ke arah sang hakim. Diperlakukan demikian, hakim Vaghela memutuskan untuk membalas lawannya. Ia lalu mengambil sebuah pemberat kertas dari mejanya dan melemparkannya ke arah Nazir.

Bagaimanapun, tidak dijelaskan apakah sepatu yang dilemparkan oleh Nazir sempat mengenai Vaghela atau sebaliknya, apakah pemberat kertas yang ditembakkan sang hakim mendarat tepat di bagian tertentu tubuh sang terdakwa.

Insiden pertempuran di ruang sidang itu mendapat reaksi keras dari asosiasi pengacara setempat. Asosiasi Pengacara Baroda kemudian melakukan mogok sebagai protes terhadap pemerintah Gujarat karena tidak memberikan pengamanan yang memadai kepada para hakim, advokat, dan saksi.

Tags: