Telkom Buka Clearinghouse untuk VoIP
Berita

Telkom Buka Clearinghouse untuk VoIP

Jakarta, hukumonline. Tampaknya harapan Dirjen Postel Sasmito Dirjo agar Telkom secepatnya menggunakan lisensi VoIP akan segera tercapai. Namun, Telkom tidak akan menjadi player untuk end-user VoIP. Fungsinya mirip Bank Indonesia bagi bank-bank lain, yakni sebagai clearing dan settlement.

Oleh:
Muk/APr
Bacaan 2 Menit
Telkom Buka <i>Clearinghouse</i> untuk VoIP
Hukumonline

Direktur Utama TDC, Eri K. Widjaja, menyatakan bahwa sebagai bagian dari soft launching-nya, Telkom bersama mitra usahanya,  PT Vasindo Teleinternet,   telah siap mengoperasikan Telkom Domestic IP Clearinghouse (TDC).

TDC akan menjadi sebuah media clearing dan settlement untuk trafik originasi dan terminasi melalui jaringan yang berbasis  Internet Protocol (IP) bagi penyelenggaraan Voice over IP (VoIP) dan value added service (VAS) di seluruh Indonesia.

Sebagai IP clearinghouse pertama di Indonesia, TDC akan mengembangkan jaringan ke seluruh propinsi di Indonesia untuk memfasilitasi layanan VoIP. Layanan VoIP ini kepada operator domestik dan internasional dalam melakukan trafik panggilan berbasis IP via sarana transportasi dan terminasi melalui jaringan internet protocol dari Public Service Telephony Network (PSTN) tradisional.

Target internasional

Eri juga mengungkapkan bahwa pada tahap awal ini, target customer dan partnernya adalah perusahaan internasional, baik global house maupun internasional carrier ataupun operator internasional seperti AT& T, Red Cube, GRIC dan  ITXC guna keperluan VoIP.   Sementara bagi pelanggan domestik, baru akan dibuka pada kuartal kedua 2001.

Namun salah satu direktur TDC, Bambang  Jokoharjo, mengakui pihaknya telah menghubungi seluruh Internet Service Providers (ISP) sebagai salah satu target customer domestik, selain  pihak value added service (VAS) lain seperti operator calling card, kiosphone, corporate, Telkom Divre, dan Call Center.

Untuk keperluan link internasional ini, Bambang mengemukakan TDC akan membangun infrastruktur berupa International Private Leased Circuits (IPLC) yang berupa kabel dasar laut ke Yokohama, Jepang. Sementara untuk hubungan antar-kota di Indonesia, TDC menggunakan jaringan Telkomnet.

Bambang mengemukakan bahwa pada pertengahan Desember nanti TDC akan membuka satellite link ke Eropa dan Hongkong. Pada Januari 2001 TDC juga akan membuka jalur satelit ke AS, dan juga frame relay ke San Jose. Bambang menilai, satellite link ini prosesnya lebih cepat dibandingkan submarine cable yang membutuhkan investasi besar.

Halaman Selanjutnya:
Tags: