Nasib si Hakim Binal
Jeda

Nasib si Hakim Binal

Orang bijak mengatakan hakim adalah wakil Tuhan di dunia ini. Bagaimana tidak, di tangannyalah nilai keadilan, bahkan tidak jarang nyawa seseorang ditentukan.

Oleh:
CR-3
Bacaan 2 Menit
Nasib si Hakim Binal
Hukumonline

 

Di luar itu, Powers juga dituduh telah memberikan perlakuan istimewa terhadap Sexton. Perlakuan istimewa tersebut diantaranya Sexton diberi hari libur serta hak-hak lainnya yang tidak dapat oleh pegawai lainnya.

 

Semua perbuatan yang dituduhkan kepada Powers dinilai telah menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif dan cenderung intimidatif bagi sebagian besar pegawai pengadilan. 

 

Powers melalui kuasa hukumnya John Smith membantah semua tuduhan-tuiduhan yang dialamatkan kepadanya. John menilai gugatan yang ditujukan ke kliennya semata-mata disebabkan oleh rasa iri hati sejumlah pegawai karena adanya perbedaan perlakuan terhadap Sexton.

 

Pada akhirnya, Powers ternyata hanya dinyatakan bersalah telah melakukan 2 (dua) pelanggaran, yakni tindakan intimidasi dan perlakuan diskriminatif. Sementara itu, tanpa keterangan yang tidak terlalu jelas, Powers berhasil lolos dari tuduhan perbuatan cabul dan bentuk lain perbuatan intimidatif.

 

Atas pelanggaran yang dilakukannya, Powers dikenakan hukuman 3 (tiga) tahun percobaan dan dilarang untuk menangani perkara selama 7 (tujuh) tahun. Hukuman yang dikenakan kepadanya praktis telah mengakhiri karir yang telah ia bangun selama 27 tahun tersebut.

 

Contoh kasus diatas memang masih menyisakan pertanyaan mengenai proses pendisiplinan hakim yang tidak begitu jelas. Namun begitu, cerita tersebut setidaknya mampu mengilustrasikan bahwa seorang hakim bukanlah untouchable person meskipun jabatan yang diembannya adalah jabatan mulia. Hakim sebagaimana subyek hukum lainnya tunduk pada prinsip equality before the law, dan tidak bisa lepas dari jeratan hukum apabila ia terbukti bersalah. Dengan embel-embel jabatan mulia tersebut, hakim yang melanggar hukum  semestinya mendapat ganjaran lebih berat dari pelanggar hukum lainnya.

Namun, laksana lagu sebuah band rock Indonesia, ‘hakim juga manusia'. Dan sebagai manusia, tentunya adalah hal yang sangat lumrah apabila hakim memiliki nafsu seks. Tetapi, apa yang terjadi kalau hakim, yang sekali lagi, juga manusia, ternyata tidak bisa mengendalikan nafsu seksnya?

 

Dallas Powers bisa menjadi contoh bagaimana nasib seorang hakim yang tidak mampu mengendalikan nafsu seksnya. Hakim asal Warren County, Ohio ini dituduh telah melakukan 13 kejahatan dan 3 pelanggaran yang semuanya berawal dari hubungan asmaranya dengan seorang pegawai temporer bernama Libbie Sexton yang dari segi usia jauh lebih muda. Menurut keterangan sejumlah saksi mata, hubungan asmara dua manusia beda generasi tersebut bahkan terkadang dilakukan di ruang sidang.

 

Secara rinci, perbuatan yang dituduhkan terhadap Powers memang terbilang serius dan sangat tidak layak dilakukan oleh seseorang yang menduduki jabatan semulia hakim. Powers, misalnya, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap pegawai wanita, baik itu secara fisik maupun lisan.

 

Tidak hanya itu, berdasarkan hasil investigasi, diperoleh temuan bahwa Powers seringkali sengaja mengarahkan kamera yang tersedia di ruang sidang ke pengacara, terdakwa, ataupun pegawai wanita.

Halaman Selanjutnya:
Tags: