Begini ceritanya :
Li Mu Bai (Li) menitipkan pedangnya pada Shu Lien (Shu) agar diberikan pada teman lama mereka, Sir Te sebagai hadiah. Ternyata, Te menolak menerima pedang itu sebagai hadiah, tapi setuju untuk menyimpannya demi Li sampai Li menginginkannya kembali. Dengan demikian terjadilah pertanggungan (bailment-red.)
Pedang kemudian dicuri oleh Jiao Long Yu (Jen) dalam sebuah adegan lompat-lompatan seru di atas atap rumah orang.
Persoalan hukumnya?
Pedang yang tadinya dimaksudkan Li sebagai hadiah kini, menurut Sir Te, adalah tanggungannya. Namun ketika Li mengetahui bahwa pedang itu dicuri, ia tetap mengganggapnya sebagai hadiah bagi Sir Te dan menjadi milik Sir Te.
Oleh karena Sir Te sebenarnya tidak pernah meminta Li untuk pergi mencari pedang itu, tak pelak berbagai pertanyaan berikut menyeruak; apa haknya Li untuk mencari pedang tersebut, atau apa kepentingan kepemilikan Li atas pedang tersebut sehubungan dengan pencurinya, Jen.
Faktanya, Li tampaknya lebih tertarik dengan Jen daripada pedang itu sendiri. Ketika Li ternyata berhasil memperoleh pedang itu, ia malah membuangnya ke sungai. Apakah itu cara yang baik memperlakukan barang milik orang lain?
Pada akhir film, Li tampaknya akhirnya berhenti berpura-pura menjadikan pedang itu hadiah bagi Sir Te dan mengambilnya kembali. Dengan demikian, dalam kurun waktu film tersebut, Sir Te telah menjadi penerima hadiah, penanggung dan terakhir; bukan siapa-siapa sehubungan dengan pedang itu.
Uniknya, Te memperoleh status-status tersebut tanpa banyak melakukan apapun atau mempunyai pilihan yang cukup. Mengingat bahwa Te cukup direpotkan oleh pedang itu, mungkin sekali ia lebih suka statusnya yang terakhir, yaitu bukan siapa-siapa si pedang.