Tewasnya Wartawan Pilar
Keluarga Rudi Siap Gugat Kepolisian
Berita

Tewasnya Wartawan Pilar
Keluarga Rudi Siap Gugat Kepolisian

Jakarta, hukumonline. Dooor! Bunyi letusan pistol itu memecah kesunyian malam Kota Bandung. Rudi P. Singgih tersungkur bersimbah darah diterjang timah panas polisi disaksikan istrinya. Esoknya, wartawan foto majalah Pijar ini tewas dengan dada berlubang. Keluarga Rudi pun siap menggugat polisi.

Oleh:
AWi/APr
Bacaan 2 Menit
<font size='1' color='#FF0000'><b>Tewasnya Wartawan <I>Pilar</I></b></font><BR>Keluarga Rudi Siap Gugat Kepolisian
Hukumonline

Beberapa hari ini muncul berita di berbagai media yang memberitakan tewasnya wartawan majalah Pilar yang juga mantan wartawan majalah Tempo, Rudi P. Singgih (42 tahun) akibat tertembus pelor aparat kepolisian di rumahnya di Bandung pada Senin (23/4) pukul 22.30 WIB. Rudi dikabarkan meninggal dengan timah panas yang bersarang di kaki kanan dan bagian dada kirinya yang menembus jantung.

Sementara itu, kondisi korban pada saat dibawa ke rumah duka menurut keluarga almarhum Rudi terdapat beberapa luka bekas penganiayaan. Termasuk luka memar pada kepala bagian belakang, memar pada pundak kiri bagian belakang, luka tembak dari arah punggung menembus ke dada depan bagian kiri, serta luka tembak pada kaki kanan bagian betis.

Akibat meninggalnya Rudi, keluarga Rudi lalu berencana menggugat aparat kepolisian dengan menunjuk pengacara Henry Yosodiningrat. Pihak keluarga menilai, telah terjadi kesewenang-wenangan dan tindakan di luar kepatutan terhadap almarhum Rudi P. Singgih.

Keterangan yang berbeda

Menurut keterangan pers keluarga Rudi, pada Senin (23 April 2001) sekitar pukul 22.30 WIB empat orang yang mengaku dari aparat kepolisian mendatangi kediaman almarhum Rudi P. Singgih di Jalan Wartawan III No. 25, Komplek PWI Buah Batu, Bandung, Jawa Barat.

Kedatangan aparat tersebut ditemui oleh istri korban, Ny. Kenny Kaniawati. Namun ketika berdialog dengan Ny. Kenny, seorang anggota kepolisian melepaskan beberapa kali tembakan.

Kemudian, salah seorang lagi memecahkan kaca jendela rumah di sebelah pintu, sehingga aparat ini mengalami luka di bagian tangannya. Setelah terjadi dialog, Ny. Kenny menyerahkan suaminya yang hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong kepada aparat kepolisian yang mendatangi kediamannya. Rudi lalu dibawa menuju kendaraan aparat yang diparkir tidak jauh dari kediaman almarhum.

Dalam perjalanan antara rumah dan kendaraan aparat, salah seorang dari empat petugas kepolisian tersebut melepaskan tembakan ke arah kaki almarhum Rudi. Setelah ditembak pada bagian kaki, Rudi diseret menuju sebuah mobil kijang berwarna gelap dan dibawa pergi. 

Tags: