Tembok Kosong
Jeda

Tembok Kosong

Dua orang pria yang menderita sakit keras sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya.

Oleh:
***
Bacaan 2 Menit
Tembok Kosong
Hukumonline

Kebetulan, tempat tidur pria penderita paru-paru kronis ini berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Sementara pria yang lain, tergolek tidak berdaya di atas ranjang dan harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari, mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya.

Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna kehidupan yang ada di luar sana.

"Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang, sedangkan anak-anak yang lucu bermain dengan perahu-perahu mainan.

"Beberapa pasangan berjalan, bergandengan mesra di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarna-warni. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana, terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah."

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil. Sementara pria kedua hanya berbaring sambil memejamkan mata, membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat dan percaya dirinya bertambah.

Halaman Selanjutnya:
Tags: