Kesimpulan Bapepam yag menyatakan telah terjadi kerancuan di antara pihak-pihak tersebut (AB) dalam memahami teknis perdagangan saham HMSP merupakan hasil dari tindak lanjut pemeriksaan transaksi atas saham HM Sampoerna di pasar segera pada 24 September 2001.
Hasil ini disampaikan oleh BEJ melalui surat No. S-026/BEJ-TPTT/10-2001 tanggal 12 Oktober 2001. Selain itu, laporan hasil pemeriksanaan atas pembatalan transaksi saham HMSP tanggal 24 September 2001 yang dilakukan oleh Satuan Pemeriksa Internal BEJ
Dalam kesimpulan Bapepam, dikatakan bahwa kerancuan terjadi karena AB yang terlibat pada transaksi tersebut tidak memahami teknis perdagangan saham HMSP hasil pemecahan saham (stock split) antara nilai nominal varu (Rp100) dengan nilai nominal lama (Rp500).
Saham HMSP dengan nominal baru turut diperdagangkan pada tanggal 24 September 2001. Padahal saham stock split tersebut seharusnya baru dapat diperdagangkan mulai tangal 27 September 2001.
Pada hari itu, BEJ dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah mengeluarkan pengumuman berkaitan dengan pelaksanaan perdagangan saham hasil pemecahan saham HMSP.
Dengan dikeluarkannya pengumuman tersebut oleh BEJ maupun KSEI, seluruh anggota bursa dianggap telah mengetahui segala ketentuan yang tercantum di dalam pengumuman dimaksud. Namun yang terjadi tidaklah demikian, sehingga muncul kerancuan tadi.
Atas hal tersebut, Bapepam telah melakukan pemeriksaan kepada pihak-pihak yaitu PT HM Sampoerna Tbk, PT BEJ, anggota bursa dan nasabah yang melakukan order, baik order jual maupun order beli saham HMSP di pasar segera pada 24 September 2001.