Gelar boleh profesor, tapi ulah Ezio Capizzano sama sekali tidak pantas ditiru. Padahal dari segi usia maupun ilmu, Capizzano sudah sangat berpengalaman. Bahkan, pria gaek berumur 66 tahun ini sudah seharusnya pensiun.
Kepakaran sang profesor ini dalam bidang hukum tidak perlu diragukan lagi. Capizzano bukan hanya gurubesar ilmu hukum di Roma, melainkan juga Ketua Jurusan Fakultas Hukum di Universitas Camerino, Italia.
Ironisnya, Capizzano yang sangat melek hukum itu justru melakukan perbuatan melawan hukum. Ia tidak melakukan kejahatan kriminal, seperti membunuh, mencuri, atau menganiaya. Ia tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme alias KKN. Ia juga jauh dari anggota gangster Italia yang terkenal, mafioso. Namun, ia tertangkap karena melakukan tindakan asusila yang memalukan.
Belang Capizzano baru ketahuan gara-gara seorang pencuri mengambil rekaman video di rumahnya. Sang pencuri yang penasaran kemudian menonton video tersebut. Gambarnya...ternyata berisi adegan seks sang profesor dengan beberapa mahasiswanya yang membuat keringat dingin penontonnya.
Entah apa penyebabnya, begitu pedulinya si maling sampai menyerahkan rekaman video biru tersebut ke polisi. Il Messagero sebagaimana dilansir Reuters memberitakan (27/1), akhirnya sang profesor mengakui perbuatannya. Uniknya, para mahasiswi mau dirayu oleh gurunya dengan imbalan mendapatkan jaminan nilai bagus ujian hukum.
Para mahasiswi itu begitu mudah mendapat rayuan gombal dari profesornya. Padahal kalau dilihat umur dan penampilannya, Capizzano jelas sudah tidak menarik dan tidak macho lagi. Namun tidak tanggung-tanggung, Capizzano telah membuat sekitar 30 kaset video bersama para "bintang" yang juga mahasiswinya.
Boleh jadi, para mahasiswi itu tidak mengetahui kalau adegan panasnya itu direkam. Bahkan, pengacara Capizzano, Tizianbo Luzi, mengungkapkan bahwa ia tidak tahu apakah mahasiswi itu menyadari perbuatannya dengan sang profesor itu direkam.
Mereka yang berbuat ulah, pasti menuai getah. Otoritas pengadilan dan polisi di Negeri Pizza ini sekarang tengah menangani skandal memalukan ini. Para mahasiswi yang terlibat dalam 30 video porno sedang diidentifikasi. Sementara sang profesor hukum telah diskors sambil menunggu hasil penyelidikan.
Tindakan profesor mestinya menjadi tuntunan. Namun, tontonan Prof. Capizzano dan para mahasiswanya jelas membuat gerah kampusnya dan mencoreng dunia pendidikan. Karena bagaimanapun, tontonan video porno ini jelas bertentangan dengan moral dan etika. Untung saja video porno sang profesor tidak sampai tersebar ke pasar.
Jika saja skandal ini terjadi di Indonesia tentu bakal menggegerkan jagad kampus. VCD porno "Itenas" sepasang mahasiswa dari Bandung saja telah membuat geger masyarakat. Kalau ada Prof. Capizzano di sini, entah apa jadinya.