Soeharto Ingin ke Pengadilan
Jeda

Soeharto Ingin ke Pengadilan

Kasus yayasan Soeharto nyaris tidak ada jalan untuk dibuka. Karena "sakit permanen", mantan penguasa rezim Orde Baru tidak bisa hadir persidangan. Ketika sakitnya makin parah, eh...Soeharto malah ingin hadir di pengadilan untuk memberi dukungan kepada anak kesayangannya, Tommy Soeharto.

Oleh:
****
Bacaan 2 Menit
Soeharto Ingin ke Pengadilan
Hukumonline

Tentu masih lekat dalam ingatan kita mengenai kontroversi hadir atau tidaknya Soeharto di kursi pesakitan pada "pengadilan istimewa"-nya pada Agustus 2000. Perdebatan sengit mengenai kehadiran Soeharto ini merebak di berbagai ruang publik.

Pada saat itu, terlihat sekali adanya "kesulitan" dari segenap aparat hukum, yaitu jaksa, hakim, dan juga pengacara untuk menghadirkan mantan presiden yang berkuasa selama 32 tahun ini untuk diadili di pengadilan.

Namun tampaknya, berbagai kendala yang menghalangi Soeharto untuk hadir di persidangan seakan terlupa ketika menyangkut anak kesayangannya, Tommy Soeharto.

Tommy yang tengah ditahan di LP Cipinang mendapat dispensasi untuk menjenguk ayahnya yang sedang sakit berat itu. Kehadiran Tommy terbukti mampu mengobati kerinduan Soeharto terhadap Tommy. Buktinya, sakit pendarahannya langsung terhenti. Nah ketika dijenguk oleh putra bungsunya itu, Soeharto menyatakan keinginannya untuk menghadiri persidangan Tommy.

Menurut Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut, putri sulung Pak Harto, ayahnya ingin memberi dukungan moral pada Tommy. Sebagai ayah, Soeharto tampaknya benar-benar suportif. Walaupun sakit, ia ingin menghadiri persidangan putranya itu.

Terlepas dari perdebatan "sakit permanennya" Soeharto, seandainya Soeharto bisa datang ke pengadilan untuk menyaksikan anaknya diadili, kenapa ia tidak datang sekalian saja ke persidangannya sendiri?

Psalnya, kasus yayasan dengan terdakwa Soeharto sendiri  sampai saat ini tidak jelas arah penyelesaiannya. Sampai-sampai, menimbulkan saling lempar tanggungjawab antara pengadilan dan kejaksaan.

Atau agar tidak susah-susah dan untuk menghemat waktu dan biaya, apabila Soeharto benar-benar datang, mungkinkah setelah selesai sidang Tommy...Ketua Majelis langsung  memanggil Soeharto untuk diadili. Sekali mendayung, bapak anak teradili.

Tags: