Tommy Petugas Khusus Bakin
Jeda

Tommy Petugas Khusus Bakin

The Rich and The Most Eligible Bachelor in The Country. Julukan megah itu dulu pernah disandangkan pada Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto alias mantan buron "Sam Imot". Berbagai profesi telah dilakoni putra kesayangan Soeharto ini. Tapi siapa sangka, Tommy juga seorang intel. Bagaimana mungkin?

Oleh:
*****
Bacaan 2 Menit
Tommy Petugas Khusus Bakin
Hukumonline

Sebagai putra bungsu penguasa rezim Orde Baru yang berkuasa pada masa itu, memang berbagai sanjung dan puji kerap disampaikan kepada Tommy oleh banyak orang. Berbagai sanjungan itu mulai dari yang oportunis hingga yang bermaksud menyindir. Berbagai macam "profesi" pun banyak dijalaninya. Mulai dari putra penguasa, pengusaha muda, pembalap, hingga penakluk hati wanita.

Seakan tak cukup oleh berbagai bidang profesinya, Tommy yang dikenal menyukai kegiatan yang menantang ini ternyata sempat mencicipi profesi dalam dunia spionase.Tommy Soeharto ternyata juga seorang intel? Paling tidak, begitu menurut mantan Deputi IV Bakin tahun 1997, Imam Subarkah.

Dalam persidangan kasus Tommy di PRJ (17/4), mantan Deputi IV Bakin (Badan Koordinasi Intelijen Negara, sekarang BIN), Imam Subarkah, bersaksi mengenai kepemilikan Kartu Senjata Api (KSA) dan surat senjata yang diduga merupakan milik Tommy.

Dalam kesaksiannya, Imam menjelaskan bahwa surat senjata hanya bisa diberikan pada petugas Bakin organik dan non-organik. Petugas organik adalah petugas yang mempunyai kartu anggota Bakin. Itu pun hanya untuk pejabat eselon tiga ke atas atau eselon empat ke bawah dengan pertimbangan khusus. Sementara petugas non-organik adalah planted agent atau agen yang ditanam atau petugas khusus yang sangat membantu operasional Bakin.

Majelis hakim menanyakan, mengapa Bakin mengeluarkan KSA sebagai surat ijin kepemilikan senjata api kepada Tommy? Imam menjelaskan bahwa hal itu disebabkan karena terdakwa berstatus VIP sebagai putra presiden RI. Sebagai putra presiden, Tommy dianggap sebagai petugas khusus Bakin yang dianggap sangat membantu operasional Bakin.

Status sebagai "petugas khusus" itulah yang diduga memuluskan Tommy dalam mendapatkan ijin pemilikan senjata api. Begitu khususnya "petugas" Bakin yang satu ini hingga dalam mengurus perijinannya, menurut Imam, bukan Tommy sendiri yang mengajukan permohonan, melainkan stafnya.

Karena tidak ada permohonan tertulis dari Tommy, sehingga Tommy sendiri tidak mengakui telah memerintahkan stafnya dan memilki senjata yang didaftarkan itu. Itulah "keberuntungan" atau kecerdikan Tommy, bisa menghapuskan jejaknya.

Memang, tidak jelas dalam hal apa Tommy dianggap membantu operasional Bakin. Apakah pelariannya sebagai buron termasuk dalam operasinya sebagai "petugas khusus" Bakin? Barangkali karena sudah tahu dunia intelijen, Tommy baru ditangkap setelah ngumpet berbulan-bulan di Jakarta.

Masyarakat sudah mengetahui bahwa dunia intelijen selalu ditutupi kabut kerahasiaan, termasuk tentang kegiatan intel-intel di dalamnya. Bisa jadi Tommy ikut dalam misi-misi Bakin, mungkin juga tidak. Paling tidak kita semua tahu nama misi-nya yang terakhir : "Mission Imotible".

Tags: