Menentang Gugatan "Aneh"
Jeda

Menentang Gugatan "Aneh"

Kesadaran hukum masyarakat yang tinggi tampaknya tidak selalu berdampak positif. Amerika Serikat, negeri di mana segala hal bisa menjadi dasar mengajukan gugatan hukum, mulai kewalahan menghadapi penyalahgunaan gugatan yang dilakukan warganya. Kok bisa?

Oleh:
****
Bacaan 2 Menit
Menentang Gugatan
Hukumonline

Beberapa tahun belakangan, di berbagai negara bagian, muncul organisasi-organisasi swadaya masyarakat yang menentang penyalahgunaan gugatan (lawsuit abuse). Seperti, Citizens Against Lawsuit Abuse (CALA) di California, Alamaba Voters Against Lawsuit Abuse (AVALA), San Antonians Against Lawsuit Abuse (SAALA), dan lain-lain.

Isi gugatan yang kadang terasa lucu menjadi tidak lucu lagi ketika penyalahgunaan gugatan itu memberi beban berat bagi pembayar pajak.  Penyalahgunaan gugatan telah memberi beban berat bagi konsumen dan pelaku bisnis sebagai pembayar pajak, sebanyak AS$152 miliar pada 1994.

Apalagi jika yang dituntut untuk membayar ganti rugi adalah pemerintah. Belum lagi suatu perkara membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 tahun untuk diselesaikan dan lebih lebih lama lagi untuk perkara yang banding.

Dan sekitar 50 sampai 70 sen dari setiap dollar yang diberikan untuk membayar ganti rugi, ternyata digunakan hanya untuk membayar jasa pengacara  dan biaya perkara. Untuk sebuah kasus yang sampai ke pengadilan federal, pihak tergugat membutuhkan paling tidak AS$50.000 sampai 500.000 untuk membela diri. 

Satu contoh kasus, seorang pengemudi yang mabuk, mengebut, tidak memperhatikan tanda pembatas jalan, lalu menabrak. Ia menggugat kantor insinyur  yang merancang jalan tersebut, kontraktor, dan empat subkontraktor, serta departemen terkait.

Lima tahun kemudian, kasus itu diselesaikan dengan perdamaian dengan semua tergugat membayar ganti rugi sebesar AS$35.000. Kantor insinyur tersebut terkuras sebesar lebih dari AS$200.000 untuk biaya perkara.

Kasus lain, tahanan di sebuah penjara daerah di Massachussetts, mengajukan gugatan karena kondisi hidup yang kejam dan tidak biasa. Seperti, tempat tidur yang buruk, sel yang kekurangan wastafel, dan toilet dan tidak ada tempat olahraga di musim dingin.

Para narapidana itu memenangkan ganti rugi sebesar AS$2 juta, yang dibayarkan dari pajak penduduk Massachusetts. Setiap narapidana yang mengajukan gugatan mendapat kebebasan pajak sebesar AS$10 untuk setiap hari yang mereka habiskan di penjara. Termasuk pula, 12 % bunga dari saat kasus itu diputuskan sampai uang tersebut mereka terima.

Satu contoh lagi, John Carter, seorang pria New Jersey, menggugat McDonalds atas luka yang ia alami dalam kecelakaan mobil dengan pelanggan McDonalds. Ia menyatakan bahwa seorang pria menumpahkan minuman cokelat shake-nya (yang ia beli di Mc Donalds) ke pangkuannya ketika ia berusaha mengambil kentang goreng.

Ia menyalahkan Mc Donald's karena menjual produk yang bisa dikonsumsi sambil mengemudi tanpa memperingatkan bahaya menyetir sambil makan dan minum. Pengadilan menyatakan bahwa Mc Donalds tidak memiliki kewajiban untuk memperingatkan  pelanggan terhadap hal yang mereka seharusnya sudah tahu.

Namun, pengadilan menolak permintaan Mc Donalds agar penggugat membayar biaya penasehat hukum tergugat. Kasus ini berada di pengadilan selama tiga tahun dan membuat Mc Donalds mengeluarkan biaya lebih dari AS$10.000.

Lembaga-lembaga yang menentang penyalahgunaan gugatan menyatakan  kasus-kasus yang ada menunjukkan bagaimana pengacara dan sebagian masyarakat menggunakan pengadilan untuk memperoleh keuntungan pribadi. 

Dari semua gugatan, siapa yang mendapatkan untung paling besar? Tentu saja para pengacara. 

Tags: